Harga Beras di Sejumlah Pasar Tradisional Mengalami Kenaikan Signifikan

“Saya ini stoknya nggak banyak pak. Biasanya paling sepuluh sak. Naik terus harganya, kadang Rp100, kadang Rp200. Ya kalau saya kan maunya nggak naik,” ujar penjual beras di Jalan Dargo.

Pengecekan tersebut juga dilakukan untuk mengetahui penyebab harga pangan mengalami kenaikan.

“Ini lagi coba kami konsolidasikan ya, untuk ngecek, kenapa beberapa harga pangan kita naik, wabil khusus dua ini. Satu terkait dengan minyak goreng, dua terkait beras,” kata Ganjar, di Pasar Johar Kanjengan.

Setelah dilakukan pengecekan di pasar, selanjutnya pihaknya juga akan melakukan control untuk hasil panen.

“Kami cek dari beberapa tempat alasannya sama. Maka, selebihnya kami akan melakukan kontrol kepada hasil-hasil panen, termasuk para pedagang dan sekitarnya,” ucapnya.

Baca Juga :   Peci Usang Tak Ganti 2 Tahun, Santri Pati Ini Tak Sangka Dapat Peci dari Wagub

Sedangkan stok minyak goreng curah, kata Ganjar, masih tersedia di pasar. Meski demikian, harga minyak goreng curah sudah mulai naik.

“Harganya Rp16.000- Rp16.500 (per liter). Terus yang brand dengan merk tertentu ada yang bisa harganya sekitar Rp17.000 (per liter). Jadi ini yang konkret. Maka kalau kemarin kami rapat pengendali inflasi, ternyata memang satu, harga berasnya naik, dua, memang minyak goreng naik dan Minyakita tidak ada. Maka nanti kita dengan pemerintah pusat segera, ini Minyakita didrop, segera dilakukan operasi pasar,” imbuhnya.