Mitrapost.com – Virus Marburg telah menyebabkan korban jiwa di Afrika. Masyarakat Indonesia pun menyoroti hal itu dan khawatir jika virus tersebut sampai masuk ke Indonesia
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pun menekankan bahwa virus tersebut belum ada di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar masyarakat Indonesia tidak terlalu panik dan khawatir berlebihan.
“Di Indonesia belum ada [virus Marburg], dan kita juga masih nunggu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” kata Budi di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (16/2/2023) dilansir dari CNN Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa virus ada level-levelnya. Dan itulah yang kini pihaknya tengah pantau.
“Kita enggak usah terlalu panik juga. Kita lihat ada level-levelnya, tuh. Apa ini termasuk variant of interest, apa masuk variant of concern, apa masuk under monitoring. Nah, itu kita perhatikan,” katanya.
WHO yang merupakan Organisasi Kesehatan Dunia akan memberikan update dan arahan mengenai virus ini. Hal itulah yang akan terus ia ikuti. Sehingga masyarakat tak perlu panik.
“Kita ikut WHO, informasinya juga sudah kita dapat. Tapi, teman-teman jangan buru-buru panik karena belum tentu semua virus itu menyebar,” katanya.
Sebagai informasi, wabah virus Marburg ini pertama kali ditemukan di Jerman pada 1967 silam.
Menurut catatan WHO, ada sembilan kasus kematian akibat virus ini yang telah ditemukan yang terjadi di Provinsi Kie Ntem, Guinea Khatulistiwa.
Dari kasus tersebut, gejala yang dialami mereka rata-rata adalah demam, kelelahan, diare, hingga muntah darah. (*)
Redaksi Mitrapost.com