Rembang, Mitrapost.com – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang kembali melaksanakan monitoring dan pembinaan kepada Perpustakaan Desa pada awal tahun 2023.
Menurut Kepala Bidang Perpustakaan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Rembang, Endi Juniarno mengungkapkan monitoring setiap tahun dilaksanakan untuk merekam keaktifan Perpusdes.
Sebagaimana diketahui, jumlah Perpusdes yang ada di Kabupaten Rembang hingga saat ini terdapat 120 Perpusdes dari 294 desa atau kelurahan.
“Tiap tahun ada anggarannya tapi tidak bisa menjangkau seluruh Perpusdes sejumlah 120. Monitoring ini untuk merekam keaktifan Perpusdes. Dan menyempurnakan mutu layanannya (kartu anggota jalan ndak, buku kunjungan dan pinjam buku tercatat ndak, sirkulasi buku, kebersihan dan kelayakan tempat,” kata Endi saat dihubungi Mitrapost.com, Jumat (24/2/2023)
Selama monitoring periode bulan Februari ini, 3 Perpusdes telah dikunjungi di antaranya Perpusdes Sidorejo (Darul Hikmah), Perpusdes Tempaling (Sari Pustaka) dan Perpusdes Pamotan (Melati).
Lebih lanjut, Dinarpus Rembang merekam kondisi Perpusdes yang ada, menampung segala informasi dan permasalahan serta sharing pendapat maupun solusi atas kendala dan permasalahan yang terjadi di lapangan.
“Bertemu dengan perangkat desa serta pengelola perpustakaan masing-masing desa. Ada yang dapat bantuan buku dari Dinas tahun 2019 hingga kini belum terbuka bungkus plastiknya (artinya gak pernah dibaca atau dipinjam yang artinya juga Perpusdesnya tidak jalan,” ungkapnya.
Selain itu, Perpustakaan Desa Tempaling di Desa Tempaling sebelumnya sempat ramai masyarakat berkunjung ke perpustakaan dengan disediakan fasilitas wifi kini kondisinya berangsur sepi.
Dalam pelaksanaan monitoring, menemukan bahwa Perpusdes rata-rata belum memenuhi standarisasi, terdapat jumlah koleksi buku yang masih minim dengan menggunakan fasilitas balai desa seadanya.
“Tempatnya juga tidak spesial, memanfaatkan ruangan balai desa yang kosong atau sudut-sudut ruangan yang bisa ditempati 1-2 rak buku. Jumlah koleksi rata-rata 200-500an koleksi saja,” terangnya. (*)