Ditegaskannya, makanan yang mengandung protein hewani lebih utama untuk meminimalisir stunting.
“Protein hewani penting dalam penurunan stunting berdasarkan studi ada bukti kuat hubungan antara stunting dan indikator konsumsi pangan berasal dari hewan, seperti daging, ikan, telur dan susu atau produk turunannya,” papar Rosdiana dalam acara tersebut.
Dia juga memberikan contoh porsi dan menu makan untuk bayi usia 6-8 bulan, bayi 9-11 bulan, usia 12-23 bulan, ibu menyusui, dan ibu hamil.
“Harapannya masyarakat memiliki perilaku konsumsi beraneka ragam makanan yang kaya protein hewani dalam rangka percepatan penurunan stunting” harapnya.
Selain pemahaman gizi dan protein, ia juga memberikan rambu-rambu untuk mencegah stunting diantaranya, mengoptimalkan tingkat kehadiran masyarakat di Posyandu dan membaca buku kesehatan ibu anak (KIA).
“Jika ditemui gejala balita weight faltering atau tidak naik berat badannya secara cegah jangan sampai stunting dan melaksanakan sistem rujukan berjenjang,” tandasnya.(adv)