Mitrapost.com – Beramal memang dianjurkan bagi umat muslim selagi mereka mampu dan ikhlas. Sebagian besar orang mungkin menganut amal secara diam-diam seperti kata pepatah ‘tangan kanan memberi, sementara tangan kiri tidak perlu tahu’ untuk menghindarkan sikap sombong dan riya. Namun, sering kali kita dihadapkan dengan pertanyaan tentang lebih baik mana beramal secara terbuka dan disaksikan oleh orang lain, atau beramal secara tertutup dimana tidak ada seorang pun yang tahu?
Dilansir dari laman NU Online, Imam Al-Ghazali menjelaskan baik amal terbuka maupun tertutup memiliki manfaat dan kelebihan masing-masing. Beramal secara sembunyi-sembunyi dapat menghindarkan dari penyakit hati, seperti riya. Namun, beramal secara terang-terangkan juga dapat menumbuhkan motivasi dan bertujuan edukasi.
اعلم أن في إسرار الأعمال فائدة الإخلاص والنجاة من الرياء وفي الإظهار فائدة الاقتداء وترغيب الناس في الخير ولكن فيه آفة الرياء قال الحسن إن السر أحرز العملين ولكن في الإظهار أيضا فائدة
Artinya, “Ketahuilah, amal saleh yang disembunyikan berfaedah pada keikhlasan dan selamat dari riya. Sedangkan amal saleh yang dinyatakan berfaedah pada keteladanan dan motivasi bagi orang lain terhadap kebaikan, tetapi berisiko pada riya. Imam Al-Hasan Al-Bashri mengatakan, amal saleh yang disembunyikan lebih terjaga (dari riya), tetapi amal yang dinyatakan juga memiliki faedah,” (Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin).
Imam Al-Ghazali memandang amal yang dilakukan dengan mengutamakan keikhlasan diatas segalanya, entah dilakukan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi tetap merupakan suatu ibadah yang baik dan bermanfaat.
Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam Surat Al-Baqarah ayat 271;
إِن تُبْدُوا۟ ٱلصَّدَقَٰتِ فَنِعِمَّا هِىَ ۖ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا ٱلْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّـَٔاتِكُمْ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Al-Baqarah:271)
Selain itu, Rasulullah pernah bersabda terkait keutamaan amal terbuka agar memunculkan motivasi terhadap orang lainnya. Dalam hadist tersebut disebutkan pula tentang pahala yang berlipat ganda bagi mereka yang memberikan teladan baik.
من سنّ سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها إلى يوم القيامة
Artinya: “Barangsiapa yang membuat contoh yang baik maka dia akan mendapatkan pahala dan pahala orang yang beramal dengannya sampai hari kiamat” (HR Muslim).
Ibadah yang dilakukan secara terang-terangan dengan niat dakwah dan mengajak orang lain dalam meneladani kebaikan, maka hal tersebut baik dilakukan. Sebaliknya, jika beribadah dengan tujuan dipuji atau menimbulkan perasaan riya, maka lebih baik jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi.