Mitrapost.com – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa pernikahan dini perlu dicegah untuk menekan angka stunting.
Hal ini dikatakan Ma’ruf Amin saat mengecek posyandu yang berada di Bengkulu, bersama dengan Gubernu, Wali Kota, dan Dinas Kesehatan Bengkulu.
“Saya melihat penanganan stunting di kota bagus sekali, sampai 12 persen, dan untuk provinsi saya dapat laporan 18 persen. Artinya, untuk 2024 sudah bisa di bawah 14 persen, sesuai target yang kita inginkan,” tutur Ma’ruf Amin di Bengkulu, dikutip dari Detik News, pada Kamis (4/5/2023).
Ia menyebut pernikahan dini pada anak ini tidak memberikan manfaat, malah dapat memicu penyakit kepada anak yang dilahirkan.
“Kita tentu harus kita lakukan juga soal edukasi. Soalnya, ada paham yang menganggap bahwa secara agama pernikahan dini itu tidak dilarang. Ini yang perlu diedukasi,” jelasnya.
“Persoalannya bukan soal dilarang agama atau tidak dilarang. Tetapi kemaslahatannya menikahkan dini itu tidak maslahat. Oleh karena itu, itu harus dicegah. Secara agama pun, supaya jangan sampai kita melakukan sesuatu hal yang tidak membawa maslahat, bahkan membawa mudarat,” sambungnya.
Ma’ruf mengatakan dispensasi pernikahan anak perlu lebih ketat. “Oleh karena itu, itu harus dilakukan secara selektif. Memang ada boleh, tapi jangan dibuka, diobral semua boleh. Oleh karena itu, harus betul-betul selektif dan diverifikasi,” ujarnya.
“Sehingga tidak semua orang minta mungkin dibolehkan. Kalau tidak, nanti aturan itu nanti menjadi bias. Karena kalau semua orang boleh, itu aturannya sendiri jadi bias. Itu hanya pengecualian. Saya kira itu, itu yang perlu kita lakukan,” imbuh dia.
Redaksi Mitrapost.com