Pati, Mitrapost.com – Akhir-akhir ini setelah mengalami banjir beberapa bulan lalu di Kabupaten Pati, Jawa Tengah kini sudah mulai memasuki musim kemarau.
Meski begitu, harga beras di pasar yang masih mengalami lonjakan. Melihat hal tersebut, para petani dan konsumen di Pati Jawa Tengah pun mengeluh.
Berdasarkan kondisi yang dialami petani Pati, Jawa Tengah, ia juga mengeluhkan harga beras di pasaran yang kian naik.
Wasis, petani Pati mengatakan, harga beras naik diakibatkan lantaran bulan-bulan kemaren banjir melanda Sebagian besar wilayah di Kabupaten Pati, sehingga banyak sawah yang mengalami gagal panen.
“Awalnya naik ya gegara banjir dulu jadi sampe sekarang, tapi kan sekarang mulai musim panas kemarau ya jadi pasti akan turun,” ucapnya.
Lebih lanjut, Wasis menjelaskan, selain banjir beberapa bahan yang ikut naik juga seperti harga pupuk, obat-obatan, serta solar subsidi yang sulit untuk bahan bakar mesin pompa air pengairan irigasi.
Pihaknya pun berharap musim kemarau bisa menjadikan harga beras bisa kembali stabil sehingga petani merasa senang, konsumen juga ikut senang.
Sementara itu, Rika, salah satu konsumen mengeluh akibat harga beras yang melonjak tinggi, padahal sekarang adalah musim panen dan stok beras yang banyak.
“Sekarang harganya Rp12 ribu perkilonya, dan saya berharap, gak hanya saya tapi para ibu-ibu yang sering belanja beras itu berharap harganya stabil saja, kasian nanti para konsumen disini,” ucap Rika.
Pihaknya pun berharap ada intervensi pemerintah untuk menstabilkan harga beras di Pasar Kabupaten Pati. Sebab, beras adalah makanan pokok yang wajib dibeli bagi semua orang. (*)