Benarkah Mitos Menabrak Kucing Bisa Bawa Sial?

Mitrapost.com – Salah satu mitos terkenal di masyarakat adalah menabrak kucing di jalan hingga mati dapat menyebabkan nasib sial. Maka, untuk menghindarinya, pengendara harus menguburnya.

Tidak ada yang bisa memastikan kebenaran mitos tersebut, namun ada beberapa alasan mengapa urban legend ini berkembang di antara masyarakat luas. Kepercayaan ini bahkan tidak hanya dipercayai oleh orang Indonesia saja, namun dari negara lainnya.

Kucing sebenarnya telah menjadi binatang peliharaan manusia sejak lama. Pada 4.000 SM, banyak orang mesir yang memeliharanya. Tujuannya, untuk menjaga makanan dari tikus.

Selain sebagai penjaga bahan makanan, beberapa dari mereka bahkan meyakini bahwa kucing merupakan jelmaan dari Dewi Bastet. Sehingga, kucing dianggap sebagai hewan yang suci. Siapapun yang membunuh kucing akan dibunuh sebagai hukuman. Oleh karena itu, muncul mitos untuk segera menguburkan kucing yang mati untuk menghindari nasib sial.

Sementara itu, kucing sering dikaitkan dengan jelmaan penyihir oleh masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Kucing-kucing tersebut kemudian dibakar atau dilempar dari tempat tinggi. Banyaknya kucing yang mati membuat populasi tikus meningkat pesat hingga menyebarkan wabah pes yang membunuh jutaan orang. Saat itu, di Eropa dikanal dengan wabah Black Death.

Wabah tersebut kemudian menimbulkan anggapan tentang dosa dan kesialan akibat membunuh kucing.

Faktanya: Kucing merupakan hewan yang bersih dan mandiri

Dilansir dari Petplan, kucing merupakan hewan paling gesit, cerdas dan mandiri. Kucing merupakan salah satu hewan yang sangat memperhatikan kebersihan. Mereka biasanya membersihkan diri sendiri dengan menjilati tubuh dengan air liurnya.

Kucing juga hewan yang kuat karena anatomi yang istimewa. Dalam beberapa kasus, kita melihat kucing masih hidup meski jatuh dari tempat tinggi. Hal ini karena kucing berevolusi. Hewan tersebut telah lama hidup di pohon dan selama ribuan tahun beradaptasi untuk melompat dan jatuh dari ketinggian. Mereka memiliki refleks ‘meluruskan’ yang memungkinkan untuk mendarat tepat di atas empat kakinya.

Selain itu, kucing juga memiliki susunan tubuh yang besar. Fleksibilitas mereka juga luar biasa. Mereka memiliki tulang dan ligamen yang lentur. Hal ini membantu mereka mempertahankan gaya mendarat dan mengurangi cidera akibat benturan.

Artinya, kucing memang dianugrahi tubuh dan fleksibilitas yang menakjubkan. Namun, perlu diketahui, bahwa keberadaan kucing bukan menjadi suatu pertanda dari kesialan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati