Mitrapost.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut Indonesia telah ketagihan impor buah.
Ia membandingkan bagaimana impor buah saat ia masih menjadi anggota DPR RI tahun 2004 dengan saat ini. Dimana di tahun 2004 impor buah hanya 50 ribu ton, sedangkan saat ini mencapai 1 juta ton.
“Saya dulu jadi anggota DPR tahun 2004, kita itu impor buah cuma 50 ribu ton, sekarang mau 1 juta ton, mau diterusin?,” jelasnya dilansir dari CNBC Indonesia.
Ia pun mengaku sudah melaporkan hal itu kepada Jokowi, dan berharap importasi Indonesia kembali dibenahi. |
|
“Oleh karena itu, saya sudah lapor Pak Presiden, (untuk impor) ditata. Jangan tergantung impor semua, kalau tergantung impor semua terus gimana kita? Katanya kita mau berdaulat, mau jadi negara maju 2045. Kalau cuman buah lengkeng keriput kering, jeruk kering yang sudah keriput itu, terus apel yang sudah dilapisi lilin saja kita mesti lomba-lomba ngimpor ngapain?,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia pun menyebut bahwa Indonesia sudah memiliki ragam buah yang dapat dengan mudah didapatkan. |
“Kita punya duku, kita punya buah naga, kita punya alpukat, kita punya nanas, kita punya pisang, kita punya jambu kristal, kita punya salak, kita punya banyak sekali. Di rumah saya itu, saya metik rambutan, wah rambutannya (jenis rambutan) Aceh, (rambutan) Aceh itu maksudnya gampang dibuka kan,” jelasnya.
Dengan adanya impor, bisa mematikan bisnis buah-buahan lokal. Dan pada akhirnya sedikit pembudidaya yang mau menanam.
“Tapi kalau dibanjiri impor ya mati lah kita. Siapa yang mau nanam (buah-buahan di dalam negeri)?,” jelasnya. |
“Saya dikasih tugas sama Presiden untuk menata. Yang Rugi ada, makelar-makelar ya rugi lah mereka. Ditata,” lanjutnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com