Batang, Mitrapost.com – Menjelang Iduladha, stok beras di wilayah Jawa Tengah masih mencukupi. Sebagaimana disampaikan oleh Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah Akhmad Kholisun.
Disebutkannya, terdapat 30 ribu ton stok beras di Jawa Tengah. Hal itu disebabkan serapan hasil panen petani hingga kini masih berlanjut yakni 600 ton.
“Untuk menjaga kestabilan harga, Bulog tetap melakukan penyerapan hasil panen. Bulog melakukan pembelian beras pemerintah kualitas medium Rp9.950,00,” terangnya.
Bulog juga segera melakukan perjanjian dengan para pengusaha beras, agar bersedia menyetorkan beras ke Bulog, sehingga harga di pasaran tetap stabil.
Di lain sisi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan (Dinhanpan) Jateng tengah menggelar Gerakan Pangan Murah.
Gerakan Pangan Murah ini digelar di kabupaten/kota wilayah provinsi Jawa Tengah, sebagai upaya untuk menjaga kestabilan harga, serta menekan laju inflasi.
Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno menyampaikan, peningkatan produksi pangan diupayakan untuk terus ditingkatkan dan pemerataan distribusi.
“Bahan pangan yang menjadi perhatian, kedelai karena masih impor, daging pun sebagian masih impor, lalu telur yang harganya fluktuatif,” katanya, saat meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah, di Sepanjang Jalan Veteran Batang, Kabupaten Batang, Senin (26/6/2023).
Pihaknya pun mengusahakan agar beras di Jawa Tengah tetap dikonsumsi untuk warga Jateng itu sendiri, sehingga bisa mengurangi salah satu penyebab naiknya inflasi.
“Makanya sedang kami usahakan supaya beras Jawa Tengah tetap berada di dalam dan untuk konsumsi warganya, lewat Bulog yang melakukan penyerapan hasil panen, catatannya harga harus berani bersaing,” jelasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com