Pati, Mitrapost.com – Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah, H. Endro Dwi Cahyono, ST., berkomitmen memajukan dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Pati. Hal itu sejalan dengan tugas, pokok dan fungsinya sebagai Anggota Dewan maupun pribadi yang merupakan putra daerah asli Pati.
“Saya Endro Dwi Cahyono, asli Desa Puri, Pati. Siap memajukan dunia Pendidikan. Tentunya berkomitmen sebagai Anggota Dewan Provinsi dan sebagai pribadi yang merupakan putra daerah asli Pati. Silahkan nanti bisa menghubungi saya. Saya siap membantu, berkarya untuk Pati,” ujarnya saat menjadi pemateri dalam Kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama bagi Guru PAI SMA/ SMK se- Kabupaten Pati yang diselenggarakan MUI Kabupaten Pati, di Gedung Eks Bakorwil Timur, pada Senin (31/07/2023).
Politisi PDI Perjuangan yang karib disapa Mas Endro mengungkapkan saat menjalankan tugas kedewanan sempat melakukan pengawasan di salah satu penerbitan di Solo. Hal tersebut sebagai tindak lanjut dari pihak penerbitan yang menyelipkan materi kontroversial didalam buku mata pelajaran untuk membelokkan sejarah bangsa.
“Beberapa kali cukup kontroversial bahwa sebuah penerbitan terkenal di Solo yang memasukan materi-materi dalam bentuk cetakan untuk anak-anak didik yang sedikit membelokan sejarah. Kita lakukan pengawasan dan kita meminta buku-buku tersebut untuk ditarik kembali,” paparnya.
Ketua Umum MUI Kabupaten Pati, Prof. Dr. Abdul Karim, M. Pd., memaparkan, kegiatan ini diadakan karena rasa keprihatinan bahwa ada kecenderungan radikalisme beragama yang melanggar pada perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
Mengutip dari laporan dari Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Budi Gunawan menyebutkan bahwa tidak kurang 15 provinsi di tanah air ini telah terpapar gerakan radikal.
“Ini sungguh sangat memperhatikan. Belum lagi sekitar 39 persen mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia telah terpapar gerakan radikal,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Ia mengaku, MUI Kabupaten Pati lebih memfokuskan sosialisasi kepada guru PAI SMA dan SMK dikarenakan berdasarkan penelitian ada 23,3 persen pelajar tingkat SLTA yang terpapar gerakan radikal.
“Inilah mengapa Majelis Ulama Indonesia menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di siang hari ini dengan maksud bapak ibu guru agama di SMA dan SMK se-Kabupaten Pati bisa melanjutkan sosialisasi ini kepada peserta didik yang akan meneruskan ke perguruan tinggi,” imbuhnya.
Sementara itu, kegiatan Sosialisasi Pendidikan Moderasi Beragama turut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Pati, Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Kepala Kejaksaan Negeri Pati, Ketua Baznas Kabupaten Pati dan puluhan Guru PAI SMA/ SMK se-Kabupaten Pati. Selain itu, kegiatan tersebut juga didukung oleh narasumber berkompeten yakni, H. Endro Dwi Cahyono, ST., selaku Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Mayadani Rohmi Musfiroh dari UNISNU Jepara dan Moh Dzofir dari Pasca Sarjana IAIN Kudus. (*)
Redaksi Mitrapost.com