Pati, Mitrapost.com – Jika bangsa Indonesia tidak memiliki filsafat ideologi bangsa, maka bisa dipastikan masyarakat tidak mempunyai kepribadian dalam berkehidupan.
Terlebih ketika ada paham yang masuk ke dalam bangsa Indonesia utamanya budaya asing maka akan dibiarkan saja sehingga berpotensi mengikis dan merusak Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Endro Dwi Cahyono saat menjadi narasumber di kegiatan sosialisasi pemasyarakatan dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah.
“Ketika bangsa Indonesia tidak mempunyai ideologi bangsa, tidak mempunyai filsafat atau tidak punya Pancasila, maka negara bangsa Indonesia tidak akan punya kepribadian bangsa,” sebutnya.
“Kita gak tau siapa kita ini, sehingga ketika ada paham masuk, ada budaya asing masuk kpoop masuk kita biarkan saja yang bisa berpotensi mengikis dan merusak pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Tapi kalau sekarang kpop masuk kita udah tau, kita pasti sudah paham,” tambah Endro.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa budaya asing diperbolehkan untuk masuk. Akan tetapi, ketika paham-paham selain Pancasila masuk akan mengubah kepribadian diri masing-masing apabila terus masuk dan berkembang di Indonesia.
“Masuk boleh, tapi paham-paham itu kalau masuk gabisa merubah kepribadian diri kita,” tegas ia.
“Karena pada saat anak-anak menyukai kpop itu gakpapa asal jangan merubah diri kita menjadi orang korea itu jangan nggeh. Makannya budaya asing itu masuk dipersilahkan, asal kita jangan merubah kepribadian kita itu jangan, karena ada falsafah itu tadi. Bayangkan kalau gak ada falsafah maka kan kepribadian kita akan menganut budaya asing sana,” lanjutnya.
Senada, Nursito selaku peserta kegiatan sosialisasi dari Kecamatan Kayen mengatakan ketika bangsa Indonesia tidak mempunyai filsafat maka akan hancur dan tidak bisa berkembang.
Sebab, di dalam kehidupan bermasyarakat memiliki perbedaan pendapat masing-masing. Jika tidak bisa disatukan, maka bangsa Indonesia tidak bisa maju dan berkembang.
“Seandainya jika bangsa kita Indonesia tidak mempunyai filsafat atau ideologi bangsa maka negara Indonesia tersebut akan hancur, atau tidak akan mengembang,” ujarnya.
“Karna di dalam kehidupan bermasyarakat kan pastinya ada banyak perbedaan ya sehingga untuk menyatukannya banyaknya perbedaan kalau gak ada falsafah maka juga akan hancur atau mengalami kemunduran,” lanjutnya. (*)