Mesin Faceprint Masih Digunakan untuk Presensi, BKPP Pati: Ada Kelebihan dan Kekurangan

Pati, Mitrapost.com – Mesin faceprint saat ini masih digunakan oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, dinas, kecamatan, Puskesmas dan terkait lainnya untuk presensi kedatangan maupun kepulangan di unit kerja masing-masing.

Sebagai informasi, faceprint atau cetak wajah merupakan teknologi pengenalan wajah secara digital yang digunakan untuk presensi kerja. Dan cara kerjanya sendiri hanya melakukan penelurusan indentitas melalui wajah saja.

Melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan, Kesejahteraan, dan Kinerja Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Pati, Nono Harjono mengatakan bahwa setiap mesin yang digunakan untuk presensi dipastikan ada kelebihan dan kekurangan.

“Ternyata banyak yang menggunakan mesin faceprint, nah jadi faceprint ini menggunakan wajah. Dan sudah diterapkan di OPD, badan, dinas, kecamatan, Puskesmas juga menggunakan,” katanya.

“Dan setiap mesin yang digunakan untuk presensi kedatangan sama presensi kepulangan ini tentunya ada kelebihan dan kekurangan,” tambah dia.

Kelebihan faceprint sendiri terlihat banyak, seperti proses faceprint lebih praktis, meminimalisir terjadinya kecurangan, terhindar dari virus utamanya saat maraknya Covid-19.

“Kelebihannya sendiri hasil scan yang akurat karena hanya dengan menampakkan wajah didepan mesin langsung kebaca langsung kedeteks oleh mesin, dapat juga meminimalisir terjadinya kecurangan – kecurangan, apalagi bisa terhindar dari virus. Dan padahal teknologi scan wajah ini jauh lebih akurat, dibandingkan mesin absensi kartu dan sidik jari,” tandas Nono.

Sedangkan kelemahannya, saat melakukan scan wajah terkadang tidak terdeteksi ataupun burem. Sehingga tidak bisa terbaca dan terdeteki oleh mesin faceprint.

Meskipun demikian, kelemahan tersebut tidak menjadikan pihak terkait utamanya yang menggunakan mesin faceprint itu untuk melanggar kedisiplinan.

Terlebih kelemahan tersebut akan menjadi penyempurnaan dalam mengembangkan dan memperbaiki utamanya pada sistem faceprint.

“Kemudian ada lagi ada keluhan disetiap wilayah yang berbeda-beda, ada yang ketika memfoto wajahnya tidak terdeteksi atau burem. Sehingga tidak bisa melakukan absensi,” ucap dia.

“Akan tetapi, kendala tersebut tidak menjadikan sebuah program untuk ASN mematuhi disiplin saat bekerja menggunakan aplikasi ini. Sehingga nanti kendala hal ini akan menjadi penyempurnaan,” sambungnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati