Pati, Mitrapost.com – Lucresya Violney peserta didik SMP Negeri 3 Pati berhasil meraih juara dalam perlombaan Mata Pelajaran Agama dan Seni Islami (MAPSI) pidato putri yang bertempat di SMP Negeri 1 Tayu.
Pasalnya, tema pidato yang ditampilkan yakni mengenai tantangan generasi milineal pada era 4.0. Yang mana sangatlah berbeda dari peserta MAPSI pidato putri lainnya.
Mohammad Zamroni selaku pembimbing lomba MAPSI pidato SMPN 3 Pati mengucap syukur lantaran anak didiknya bisa meraih juara.
Faktanya, SMPN 3 Pati membawa peserta lomba MAPSI sebanyak tujuh anak, yang meliputi berbagai cabang, seperti MTQ, tartil Qur’an, pidato, Cerdas Cermat Agama Islam dan lainnya.
“Alhamdulillah kemaren, anak-anak saya di SMPN 3 Pati alhamdulillah ini mendapat juara tiga. Pidato itu judulnya berbeda dengan yang lain, yaitu tantangan generasi milineal daerah 4.0 jadi sangat lain. Yang biasanya lomba pidato itu syukur nikmat, bela negara, tetapi saya memberikan yang lain dan itu termasuk tema yang dibolehkan,” ucap dia.
“Kebetulan ini saya membawa peserta sedikit gak banyak seperti biasa, ada tujuh anak dan itu meliputi ada MTQ cabangnya pahfiq ya, tartil Qur’an, terus pidato, kaligrafi, terus CCAI (Cerdas Cermatnya Agama Islam),” lanjut Zamroni.
Zamroni juga mengaku, persiapan latihan selama tiga bulan dinilai sangatlah minim. Terlebih waktu yang seharusnya digunakan untuk latihan kini hampir belum maksimal.
Hal itu disebabkan lantaran latihan MAPSI pidato diimbangi dengan persiapan upacara serenade yang melibatkan 900 orang sehingga memakan waktu cukup lama.
Meskipun dengan waktu yang minim, hal itu justru menambah semangat Lucresya untuk belajar dan berlatih MAPSI pidato putri.
Hingga pada di titik penilaian bahwa usaha yang disiapkan Lucresya membuahkan hasil yang maksimal. Dengan rincian penilaian 50 persen buat isi materi, 25 persen dari penampilan dan 25 persen dari kementalan.
“Jadi untuk latihan MAPSI nya ya gak ada waktu itu, istilahnya cuma sedikit lah waktu latihannya. Dan serenade selesai barulah saya fokus waktu tiga minggu. Lalu anak tak berikan teks pidato sehingga tak suruh mempelajari,” tutur dia.
Dan seperti penilaian teman penonton yang lain itu bagus, dan dari isi materi itu terbanyak penilaiannya 50 persen. Terus penampilan itu juga 25 persen, terus mental itu juga 25 persen. Penilaian itu juga mendorong anak untuk bersemangat lagi. Tetapi karena juri yang memutuskan ya gak bisa diganggu gugat, ya Alhamdulillah kita masih diberi nomor tiga,” tutupnya. (*)