Pati, Mitrapost.com – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Waduk Gembong mengungkapkan asal usul sumber air yang berada di Waduk Gembong Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati.
Melalui Ketua Pokdarwis Waduk Gembong, Mohammad Choirul Umam bercerita bahwa sumber air di Waduk Gembong berasal dari waduk bangunan Belanda yang berasal dari Desa Bageng kemudian turun ke Waduk Seloromo atau Waduk Gembong tersebut.
Dimana sekitar waduk bangunan Belanda bagian atas memiliki pepohonan yang sangat banyak. Sehingga bisa dikatakan ketika pohon bagian atas gunung banyak, maka sumber air di Waduk Gembong juga banyak.
“Jadi gini, sumber banyu waduk iku tadi (waduk Deso Banggeng) mudun ke Waduk Seloromo atau Waduk Gembong. Sehingga banyu itu kan dari pohon-pohon tadi ya, jadi nek pohonya selot banyak berarti banyune selot akih,” ungkap Umam.
Berbeda, jika debit air di Waduk Gembong tinggi yakni disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga tertampung di Waduk Gembong.
“Dan debit air waduk itu tinggi dikarenakan juga curah hujan, jadi kalau hujan tinggi maka air akan tertampung di Waduk Gembong itu tadi. Jadi bukan karena air hujan sumbernya itu,” tambah dia.
Lanjutnya, Waduk Gembong saat ini juga di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Menteri Kehutanan. Dengan tujuan jika pepohonan di pegunungan bagian atas ditebangi oleh masyarakat, ada yang mengatasi maupun mengatur.
“Waduk inikan bersatu dengan DLH, Dinas Lingkungan Hidup dan Menteri Kehutanan. Dan kenapa saya menyebutnya Menteri Kehutanan, soalnya gini, coro mono kalau di Gembong kalau pohon-pohon ditebangi gak sampe ntek resik ya itu ada yang mengatur, ada yang mengatasi. Gak koyo neng Patiayam, nek Sukolilo itukan sampe nemen ya sampe habis semua,” jelasnya.
“Insyaallah nk Gembong, Tlogowungu, dan daerah Gunung Wungkal iku kan gununge masih hijau-hijau dan daerah kono juga kui serapan buat air-air dan soko daerah sana metu banyune buat di waduk iku maeng,” tambah dia. (*)