Mitrapost.com – Jumlah mesin ATM bank kini semakin menyusut seiring dengan banyaknya penggunaan layanan digital.
Berdasarkan data Surveillance Perbankan Indonesia dari OJK, ada sebanyak 119.272 unit jaringan perbankan yang dimiliki oleh bank umum konvensional. Jumlah itu mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Jaringan perbankan yang dimaksud yaitu meliputi kantor cabang, kantor wilayah, hingga terminal perbankan elektronik seperti mesin ATM, CDM, dan CRM.
“Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, terdapat penurunan sebanyak 466 jaringan kantor, dengan penurunan terbanyak pada terminal perbankan elektronik ATM/CDM/CRM,” tulis OJK dilansir dari Bisnis.com.
Tren penurunan juga terlihat jika jumlah tersebut dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Dimana ada sebanyak 4.143 jaringan perbankan di Indonesia yang berkurang.
Pada kuartal II/2022 bank umum konvensional masih memiliki sebanyak 123.415 unit jaringan. Sedangkan pada kuartal II/2023, bank umum konvensional memiliki 91.516 terminal perbankan ATM/CDM/CRM. Dalam kurun waktu tiga bulan, terjadi penurunan sebanyak 256 unit. Jika dihitung dalam setahun, maka jumlah mesin ATM tersebut berkurang sebanyak 2.934 unit.
Tak hanya itu, pembayaran menggunaan kartu ATM juga berkurang. Bank Indonesia (BI) mencatat jika transaksi pembayaran via kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit per Agustus 2023 turun sebanyak 6 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp679,16 triliun.
Meski begitu, transaksi digital seperti mobile banking kini menjadi tumbuh pesat. Sebagai contoh, transaksi BNI Mobile Banking pada semester I/2023 meningkat sebanyak 52,1 persen yoy menjadi Rp544 triliun. Jumlah transaksi juga melesat 71,1 persen yoy menjadi lebih dari 460 juta transaksi.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan BNI memang terus mengembangkan layanan digitalnya guna memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhan perbankan. (*)
Redaksi Mitrapost.com