Mitrapost.com – Kadar gula darah tinggi dalam tubuh memang tidak baik bagi kesehatan, karena meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe dua. Meski demikian, kekurangan gula atau hipoglikemia juga menjadi kondisi yang perlu dibindari.
Erin Palinski-Wade, ahli kesehatan yang berbasis di Sparta, New Jersey mengatakan bahwa hipoglikemia terjadi ketika jumlah glukosa darah (gula dalam darah) turun ke tingkat yang terlalu rendah untuk mempertahankan fungsi normal. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang yang memiliki kadar gula darah pada atau di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dL).
Gula darah rendah umum terjadi pada penderita diabetes tipe 2, menurut tinjauan penelitian. Kondisi ini sangat umum terjadi pada mereka yang menggunakan insulin.
Dilansir dari Everyday Health, penurunan kadar gula darah ini dapat menyebabkan sejumlah gejala sebagai berikut.
Kelaparan
Rasa lapar tak tertahankan merupakan sinyal tubuh untuk menunjukkan bahwa Anda mengalami penurunan gula darah, menurut Klinik Cleveland. Oleh sebab itu, Anda perlu mengatur jumlah gula darah berupa asupan karbohidrat dan memahami berbagai jenis dan sumber makanan, serta memahami gizi apa saja dan berapa banyak yang dibutuhkan tubuh Anda.
Perasaan Cemas
Hormon epinefrin atau adrenalin akan dilepaskan saat kadar glukosa turun terlalu rendah. Kemudian, kortisol akan memberi sinyal pada hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam darah, menurut Harvard Health Publishing. Hal itu dapat menyebabkan kecemasan dan gejala terkait, seperti gemetar, berkeringat, dan jantung berdebar-debar.
Gangguan tidur
Kekurangan darah juga dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti insomnia. Gejalanya meliputi keringat malam, mimpi buruk, terbangun secara tiba-tiba dan menangis, serta perasaan tidak tenang dan kebingungan saat bangun tidur.
Ketidakstabilan emosi
Hipoglikemia juga dapat menyebabkan ketidakstabilan emosi, sehingga timbul perasaan negatif seperti mudah tersinggung, keras kepala, hingga depresi, menurut sebuah penelitian.
Gemetar dan berkeringat
Gemetar dan banyak berkeringat biasanya merupakan salah satu tanda hipoglikemia. Ini bisa berhubungan dengan lonjakan adrenalin seiring dengan turunnya kadar glukosa.