Mitrapost.com – Guna menekan angka demam berdarah dengue (DBD), Kementerian Kesehatan mengembangbiakkan sebanyak 60 ribu telur nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia di Bandung yaitu daerah Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung.
“Kita menitipkan telur untuk menetas, jadi kalau ember yang dititipkan di kelurahan ada 308 ember, satu ember itu bisa berisi 200 sampai 250 telur nyamuk Aedes Aegypti yang ber-Wolbachia,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ira Dewi Jani dilansir dari CNN Indonesia.
Pihaknya mengaku belum bisa memastikan jumlah telur nyamuk Wolbachia yang bisa menetas.
“Tapi kita belum tahu ya, kan belum ada evaluasi dari banyak sih telur itu yang berhasil menetas. Karena sekarang masih di asistensi juga sama Lab Vektor dari Salatiga. Jadi harapannya menetas semua, tapi tergantung tempat penyimpanan, cuaca, jadi enggak selalu pasti yang menetas dari tiap ember itu jumlahnya berapa,” jelasnya.
Wilayah Bandung dipilih karena berdasarkan data dari tahun 2021 hingga 2023, Kota Bandung berada di urutan pertama kasus DBD.
“Jadi kalau kita lihat data kasus yang demam berdarah yang ada di Kemenkes, itu memang dari tahun 2021, 2022, 2023, Kota Bandung emang menempati urutan pertama kasus DBD yang paling banyak tiga tahun berturut-turut,” jelasnya.
Meski begitu, ia menyebut kasus DBD tak serta merta akan hilang dengan penyebaran nyamuk Wolbachia. Sebab perlu waktu satu hingga dua tahun sejak nyamuk tersebut dilepas. (*)
Redaksi Mitrapost.com






