Pati, Mitrapost.com – Jalan alternatif dari arah Kecamatan Winong, Puncakwangi dan Jakenan untuk menuju Pati kota baru dilakukan perbaikan dengan cara pengaspalan. Namun, baru selesai dilakukan pengaspalan jalan tersebut sudah rusak dan retak.
Sehingga hal ini sangat tidak sesuai dengan harapan dan tentunya membuat resah para masyarakat sekitar utamanya saat hendak melintasi jalan tersebut.
Diketahui jalanan yang sudah beraspal dan retak itu hanya di beberapa titik saja. Dengan rincian berjenis latasir yang memiliki ketebalan berkisar 1,5 centimeter (cm).
Sebagai informasi bersama, proses perbaikan jalan alternatif Winong menuju Pati kota dimulai sejak (10/11/2023) dan ditargetkan selesai pengerjaan pada Minggu (10/12/2023) mendatang.
Dimana dari keretakan jalanan tersebut juga menunjukkan bahwa aspal yang digunakan tidak mampu merapatkan atau memadatkan batu kerikil yang dijadikan sebagai bahan material perbaikan jalan.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerja Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo mengatakan, kerusakan jalan tersebut bisa terjadi lantaran banyak truk over tonase (truk bermuatan melebihi batas maksimal) yang melintas usai dilakukan perbaikan.
“Jadi gini, infonya pekerjaan jalan itu baru selesai diaspal dan ditutup. Tapi malah waktu malam harinya itu dibuka sendiri jalannya sama pengguna jalan. Dan apalagi yang lewat itu truk-truk yang bawa muatan berat. Sehingga mudah rusak itu,” katanya.
Hasto menambahkan, dengan adanya kerusakan tersebut dirinya langsung bergegas melakukan perbaikan jalan yang retak oleh para pengawas dan penyedia lapangan agar tidak semakin memperparah kerusakan.
Lebih lanjut, dana yang dihabiskan dalam perbaikan jalan alternatif Winong menuju Pati kota yakni sebanyak Rp197 juta. Terlebih dalam perbaikan jalan ke depannya akan diusulkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Ruas jalan dari Desa Bringinwareng menuju pasar hewan itu belum diusulkan inpres pada tahap 1. Tapi rencana pada tahun 2024 itu saya usulkan Rp 1 milyar lewat APBD. Karena apa, soalnya kerusakan jalan itu udah banyak, dan jalan tersebut sudah termasuk jalur ramai itu,” lanjut dia. (*)