Mitrapost.com – Banyak orang menganggap makanan yang jatuh sebelum lima menit masih layak dimakan dan tidak akan menyebabkan keluhan kondisi kesehatan tertentu.
Benarkah demikian?
Faktanya, Jilian Clarke, mahasiswa mikrobiologi di University of Illinois yang melakukan sebuah penelitian menemukan bahwa bakteri E. coli dapat menempel ke makanan hanya dalam lima detik saja. Sementara di ubin yang halus, perpindahannya bisa lebih cepat.
Selain itu, Ronald Cutler, profesor mikrobiologis dari University of London juga menguji seputar mitos ini dan menyampaikan bahwa makanan yang jatuh di berbagai tempat dengan jangka waktu berbeda akan tetap tercemar oleh bakteri. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang jatuh di lantai, karpet dan alas lainnya.
Apakah makanan yang jatuh benar-benar tidak bisa dimakan?
Bakteri dapat menyebabkan seseorang yang memiliki imun rendah terjangkit penyakit. Bakteri juga bisa ditemukan dimana-mana, meski Anda telah menyapu atau mngepel lantai hingga bersih. Diketahui, ada sekitar 9000 mikroorganisme di setiap debu dalam rumah, meski sebagian mereka termasuk jinak.
Orang dewasa dengan imun kuat mungkin tidak akan berpengaruh kesehatannya jika memakan makanan yang terjatuh dengan catatan lantai tidak kotor parah dan tidak didiamkan dalam waktu yang lama. Selain itu, penyakit akibat kontaminasi bakteri dapat dihindari dengan cara rajin mencuci tangan, membersihkan rumah, dan menyiapkan makanan dengan higienis.
Anak-anak kecil dan lanjut usia tidak disarankan untuk memungut dan mengonsumsi makanan yang jatuh, karena sistem imun tubuh mereka lemah. Sehingga, kekebalan tubuh tidak bisa melindungi dari serangan bakteri dan kuman. (*)
Redaksi Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
