Lebih laniut, ia menyampaikan infrastruktur yang rusak karena terdampak bencana seperti diterjang banjir bandang. Menurut Riyoso, hal itu sah-sah saja karena masih masuk ke dalam kebijakan.
“Kalau kita pokonya mengawal agar tidak ada persoalan dan permasalahan dalam penggunaan Bankeu. Sehingga audit BPK aman-aman saja,” tandasnya.
Dengan adanya Bankeu ini, diharapkan oleh Riyoso dapat menjawab permasalah di masyarakat yang selama ini mengeluhkan rusaknya jalan, terkhusus jalan desa.
“Kami juga berharap pihak desa bijak dalam penggunaannya. Termasuk pembuatan laporan pertanggungjawaban,” harapnya.
Riyoso mengaku, fokus dari Bankeu ini masih berkutat pada perbaikan kerusakan jalan. Baik jalan poros desa ataupun jalan antar desa yang masih wewenang dari desa.
“Anggaran kita fokusnya di bina marga. Karena yang dikeluhkan warga selama ini soal jalan. Makanya kami sampaikan, untuk lampu stadion sudah kita alokasikan,” paparnya. (Emka)