Benarkah Lingsir Wengi Merupakan Lagu Pemanggil Setan?

Mitrapost.com – Banyak masyarakat percaya bahwa lagu Lingsir Wengi memiliki kekuatan gaib. Sudah jadi mitos populer bahwa lagu tersebut dianggap dapat mengundang makhluk halus hingga kuntilanak.

Apalagi, lagu yang diciptakan pada tahun 1995 tersebut memiliki melodi yang halus dan terkesan sedih, sehingga membuat orang yang mendengarnya menjadi merinding.

Namun, benarkah lagu Lingsir Wengi mengandung makna mistis?

Di balik lagu Lingsir Wengi

Dikenal sebagai lagu yang mistis, cerita dibalik penciptaannya sebenarnya didasarkan pada rasa kasih dan kerinduan seseorang terhadap orang yang dicintainya.

Dilansir dari laman Detik, Sukap Jiman, pencipta lagu Lingsir Wengi mengatakan bahwa lagu tersebut dibuat berdasarkan pengalaman pribadi.

Diketahui, Sukap Jiman merupakan seniman asal Solo. Lagu tersebut diciptakan dengan menggunakan bahasa Jawa dan menggambarkan rasa rindunya kepada sang istri yang telah meninggal, Waliem.

“Semua lagu yang saya tulis adalah pengalaman pribadi,” kata Sukap.

Adapun kesan sunyi yang terasa saat mendengarkan Lingsir Wengi sengaja dibuat sebagai gambaran perasaannya yang merindu kala malam hari, hingga membuatnya tidak bisa tidur.

“Dua hari saya ciptakan lagu itu, itu mengisahkan kerinduan seorang kekasih. Hingga malam hari yang sunyi belum bisa tidur,” imbuhnya.

Selain Lingsir Wengi, Sukap Jiman juga menciptakan beberapa lagu lainnya, seperti Mendung Sore, Dudu Bondho Rojo Brono, dan beberapa lagu berbahasa Jawa lainnya.

Versi lain Lingsir Wengi

Selain karya Sukap Jiman, ada versi lain Lingsir Wengi yang dianggap horor. Menurut dosen Karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Danis Sugiyanto bahwa versi tersebut bisa berkaitan dengan ilmu hitam, semacam santet atau guna-guna.

“Itu seperti sedang mengirim teluh atau santet atau guna-guna pada larut malam. Jelas beda sekali message (pesan) antara lagu Lingsir Wengi Mbah Sukap dengan lagu itu,” kata Danis, dikutip dari DetikNews.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa cara menyanyikan dua versi lagu tersebut juga berbeda. Pada lagu Lingsir Wengi versi horor, dinyanyikan seperti tembang Jawa tradisional jenis macapat. Sementara itu, bahasanya menggunakan bahasa Jawa baru dan bahasa Jawa Kawi yang sering dipakai oleh dalang.

Meski demikian, ia menyangsikan bahwa lagu tersebut diciptakan oleh Sunan Kalijaga karena kebahasaan yang dinilai berbeda dengan zamannya. Danis pun mengatakan bahwa perlu ada penelitian lebih lanjut seputar lagu tersebut.

“Tapi untuk memastikannya perlu ada penelitian lebih detail lagi mengenai lagu itu,” ujarnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati