Berhenti Mengonsumsi Daging Anjing, Ada Bahaya Kesehatan yang Mengancam!

Mitrapost.com – Sejumlah masyarakat selama ini masih mengonsumsi daging anjing karena terkait dengan budaya, kepercayaan, mitos, hingga anggapan bahwa bisa menjadi obat. Namun, belum ada penelitian yang membuktikan khasiat tersebut.

Sebaliknya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) justru memperingatkan bahwa mengonsumsi daging anjing dapat meningkatkan risiko kesehatan.

Dilansir dari One Green Planet, berikut ini sejumlah bahaya mengonsumsi daging anjing.

Risiko Terkena Rabies

Bahaya terbesar dari daging anjing adalah penyebaran rabies baik itu kepada hewan maupun manusia. Saat melakukan penyembelihan, pekerja bisa dengan mudah tertular rabies. Kemudian membawa penyakit tersebut kepada manusia lain atau anjing lain.

Misalnya yang terjadi di Vietnam pada tahun 2008, dimana sebanyak 20 persen anjing di rumah jagal Hoai Duc ditemukan mengidap rabies.

Pada tahun sebelumnya, Vietnam menderita wabah rabies dengan sekitar 30 persen kematian disebabkan oleh penyembelihan anjing untuk diambil dagingnya.

Infeksi Parasit dan Lainnya

Tak hanya rabies, ancaman lainnya adalah kemungkinan infeksi parasit seperti E. Coli 107 dan salmonella.

Selain itu, juga ada bahaya infeksi bakteri seperti antraks, brucellosis, hepatitis, dan leptospirosis yang dapat menyebar melalui daging ke manusia. Bakteri yang terkait dengan Kolera juga mudah menyebar dan berkembang biak melalui proses pengangkutan massal dan pemotongan anjing untuk dikonsumsi.

Ada juga parasit zoonosis bernama Trichinellosis yang mudah menular dari anjing ke manusia melalui konsumsi daging yang terinfeksi.

Jika parasit ini masuk ke tubuh manusia, maka bisa menyebabkan peradangan pada pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan pada kuku dan mata, serta kelemahan otot yang parah. Dan pada akhirnya bisa berakibat fatal, jika tidak diobati.

Resistensi Antibiotik

Change for Animals Foundation menemukan bahwa di peternakan daging anjing Amerika, kebanyakan anjing hidup dalam kurungan sempit, dalam kondisi stres, dan biasanya tak diberi makanan yang cukup dan berkualitas buruk.

Hal ini mengakibatkan meningkatnya tingkat penyakit menular dan angka kematian yang tinggi.

Sehingga para pengelola menggunakan antibiotik dan vaksin secara berlebihan. Namun upaya tersebut justru menyebabkan peningkatan bakteri super.

Bakteri super menghadirkan ancaman besar terhadap kesehatan manusia secara global karena penelitian yang dilakukan oleh Review on Antimicrobial Resistance menemukan bahwa infeksi yang resistan terhadap obat dapat membunuh 10 juta orang lagi setiap tahunnya pada tahun 2050 jika tidak ada langkah yang diambil untuk mengurangi penggunaan antibiotik yang berlebihan.

Meskipun industri daging anjing bukan satu-satunya yang berkontribusi terhadap peningkatan bakteri resisten antibiotik, kontribusinya tidak boleh diabaikan.

Demikian sejumlah bahaya mengonsumsi daging anjing. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati