Mitrapost.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya memudahkan pergerakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian di Jateng melalui pembangunan transportasi yang baik.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno saat membahas rencana pembangunan jangka panjang Provinsi Jawa Tengah 2025-2045.
“Transportasi punya peran penting dengan perekonomian di suatu daerah. Karena kalau tak ada pergerakan manusia dan barang, tak ada dinamika perekonomian di daerah,” ujarnya.
Mengenai kebijakan pembangunan transportasi di Jateng, jelasnya, ada pembahasan mengenai rencana reaktifasi jalur kereta api Semarang hingga Pati dan koneksi antarmoda.
Jateng sendiri saat ini sudah memiliki transportasi massal berbasis aglomerasi yaitu Trans Jateng yang punya tujuh koridor. Transportasi ini sudah terkoneksi antarmoda dengan kereta api. Misalnya koridor Semarang-Bawen dan Semarang-Kendal.
“Masalah konektivitas transportasi massal yang harus kita kembangkan, karena masyarakat kan inginnya lebih mudah. Kalau bisa, turun langsung geser ke mana lagi. Nah itulah kita kolaborasikan dengan kabupaten/ kota, juga pemerintah pusat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perihal reaktifasi jalur kereta api, Semarang hingga Pati.
Sedangkan terkait kereta api komuter Semarang-Solo-Purwokerto-Semarang, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Daerah Operasi 4 Semarang. Hal ini masih dalam tahap rencana jangka panjang.
Lebih lanjut, pihaknya juga mendorong adanya optimalisasi bandara di Jateng. Mulai dari Bandara Dewandaru di Karimunjawa-Jepara, Bandara Ngloram di Blora, dan Bandara Jenderal Besar Sudirman di Purbalingga.
“Angkutan massal kita BRT Trans Jateng dari Bawen sudah sampai ke Tawang. Dan yang ke Weleri (Kendal) sudah masuk ke stasiun. Ada beberapa jalur sudah kita koneksikan dengan kereta api,” jelasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com