Mitrapost.com – Rasulullah SAW merupakan teladan bagi seluruh umat muslim. Banyak sikap Rasulullah yang bisa dicontoh, salah satunya adalah bagaimana memperlakukan keluarga dan istri-istrinya.
Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk memuliakan pasangan. Berikut adalah cara Rasulullah SAW memperlakukan istri-istrinya dengan kasih sayang dan penghormatan.
Berbincang di malam hari
Rasulullah SAW menjaga komunikasi dengan pasangan dengan mengajak bicara istrinya di malam hari. Hal ini juga tertuang dalam sebuah hadits yang berbunyi, “Dahulu Rasulullah SAW jika berkumpul bersama Aisyah ra di malam hari, maka Rasulullah berbincang-bincang dengan putri Abu Bakar,” (HR Bukhari).
Pasangan yang baik adalah mereka yang menjaga komunikasi satu sama lain untuk menghindari kesalahpahaman, memberikan pengajaran yang baik dan hal-hal yang bermanfaat.
Membantu pekerjaan rumah tangga
Aisyah binti Abu Bakar pernah ditanya oleh salah seorang sahabat tentang apa yang Rasulullah SAW lakukan di rumah bersama istrinya. Kemudian, Aisyah ra mengatakan, “Dahulu Rasulullah biasa membantu pekerjaan rumah keluarganya,” (HR Bukhari).
Suami juga dianjurkan untuk membantu meringankan pekerjaan sang istri. Pekerjaan rumah juga tidak sepenuhnya kewajiban istri, karena pasangan harus sama-sama berperan menjaga rumah.
Mengungkapkan cinta secara verbal
Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk senantiasa mengungkapkan kata-kata cinta kepada pasangannya. Hal ini dilakukan untuk merekatkan hubungan cinta antara pasangan suami dan istri. Rasulullah SAW berkata, “Aku diberi rizki berupa rasa cinta kepada istriku,” (HR Muslim).
Tidak pernah memukul istrinya
Rasulullah SAW tidak pernah memukul istrinya. Ini juga menunjukkan bahwa suami yang baik tidak pernah melakukan kekerasan fisik saat merasa marah atau tidak puas dengan sang istri. Selain itu, tidak dianjurkan pula melakukan kekerasan pada pasangan untuk alasan pengajaran.
Dalam sebuah hadits dijelaskan, “Aisyah ra pernah bertutur, ‘Suamiku tidak pernah memukul istrinya meskipun hanya sekali’,” (HR Nasa’i).
Menghibur kesedihan istri
Rasulullah SAW mengajarkan untuk memberikan ketenangan terhadap pasangannya, yakni dengan menghibur kesedihan sang istri.
Dalam suatu hadits disebutkan, “Suatu saat Shafiyah safar bersama Rasulullah, saat itu adalah hari gilirannya. Dia ketinggalan (rombongan) karena untanya berjalan lambat, lalu menangis. Maka Rasulullah datang mengusapkan air mata dengan kedua tangannya kemudian berusaha membuat Shafiyah berhenti menangis,” (HR. Nasa’i). (*)
Redaksi Mitrapost.com