Pati, Mitrapost.com – Banyak sekolah yang mengingkan sekolahnya menjadi sekolah Adiwiyata. Sekolah yang kelihatan hijau, rapi dan bagus. Tentu banyak hal yang harus diperhatikan. Terutama kesadaran bersama untuk menciptakan sekolah adiwiyata.
Indah Pratitasari, Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan, Dinas Lingkungan hidup (DLH), mengungkap nilai atau skor yang harus dijadikan patokan penilaian sekolah adiwiyata.
Penghargaan Adiwiyata terbagi menjadi 5, yakni Adiwiyata Kabupaten, Adiwiyata Provinsi, Adiwiyata Nasional, Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Eco Asean.
Pastinya di setiap ajang penilaian Adiwiyata ada nilai yang harus diperhatikan atau nilai yang harus dicapai untuk mendapatkan Penghargaan Adiwiyata.
“Nilainya, itu skornya berbeda,” ucapnya
“Untuk kabupaten itu skornya tujuh puluh minimal, untuk provinsi skornya nilainya minimal delapan puluh, untuk nasional minimal sembilan puluh, untuk maju sekolah adiwiyata mandiri skor minimal sembilan puluh lima dan membina dua sekolah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa indikator untuk lakukan penilaian Adiwiyata ada 29 indikator. Dari mulai kabupaten hingga mandiri indikatornya sama. Yang membedakan hanya di skor minimal di masing-masing tingkat.
Ia, mengungkapkan bahwa untuk maju sebagai finalis sekolah Adiwiyata memang inisiatif dari sekolah sendiri.
“Itu kan inisiasi maju adiwiyata, memang inisiasi dari sekolah untuk maju. Karena gerakan Adiwiyata itu kan gerakan sukarela, karena bukan lomba,” paparnya. (iwp)
Wartawan Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
