Mitrapost.com – Sutradara Dandhy Dwi Laksono menjelaskan alasan pihaknya membuat film dokumenter Dirty Vote dan merilis di masa tenang pemilihan umum (pemilu) 2024.
Dandhy mengatakan, bahwa film tersebut bisa menjadi edukasi bagi masyarakat dalam menentukan suara dalam menentukan presiden untuk lima tahun kedepan.
“Seyogianya Dirty Vote akan menjadi tontonan yang reflektif di masa tenang pemilu. Diharapkan tiga hari yang krusial menuju hari pemilihan, film ini akan mengedukasi publik serta banyak ruang dan forum diskusi yang digelar,” kata Dandhy dalam keterangannya pada Minggu (11/2).
Selanjutnya, ia mengajak masyarakat untuk bersikap netral dan menyingkirkan dukungan pada salah satu pasangan calon sejenak saat menyimak film Dirty Vote.
“Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres. Tapi hari ini, saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara,” ucap Dandhy.
Sebagai informasi,film dokumenter Dirty Vote mengulik dugaan potensi kecurangan dalam pelaksanaan pemilu dan pemilihan presiden (pilpres) 2024. Dalam film tersebut, menampilkan tiga pakar hukum tata negara, diantara lain Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar.
Redaksi Mitrapost.com