Pati, Mitrapost.com – Acap kali guru selaku pendidik menemukan hambatan dalam mengajar. Dari mulai kendala media belajar yang digunakan hingga gaya mengajar yang perlu disesuaikan agar lebih disukai para siswa.
Gaya mengajar guru yang masih monoton di era perkembangan teknologi saat ini, membuat para siswa seringkali merasa bosan, mengantuk dan enggan untuk mendengarkan.
Mengatasi berbagai macam persoalan tersebut, guru pun dituntut harus kreatif dan sadar akan kondisi siswa di dalam kelas. Maka guru perlu memiliki lingkungan pertemanan yang dapat membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi saat mengajar.
Melati Indri Hapsari, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah menyampaikan kepada wartawan Mitrapost saat berkunjung di Disdikbud Kabupaten Pati bahwa guru harus memiliki wadah komunitas untuk memecahkan sebuah permasalahan yang dihadapi di era yang serba canggih dan cepat.
“Oleh karena itu, komunitas belajar itu wadah yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang lain untuk saling membelajarkan membagi permasalahan terutama di pembelajaran dan hasil pembelajaran siswa,” ujarnya di Disdikbud Kabupaten Pati.
Melati menyampaikan bahwa dengan adanya komunitas belajar, jika ditemukan permasalahan bisa saling sharing dan menemukan titik temu pemecahan permasalahan.
“Sehingga ditemukan solusi bersama untuk meningkatkan proses pembelajaran dan nanti berdampak pada hasil belajar siswa,” katanya.
Untuk komunitas belajar (kombel) di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak hanya berlaku hanya satu komunitas. Akan tetapi semakin banyak komunitas belajar semakin baik tingkat penyelesaian masalahnya di sekolah tersebut. (iwp)

Wartawan Mitrapost.com