Petani Keramba di Waduk Boyolali Rugi Rp890 Juta setelah Ikan Nila Mati Massal

“Awalnya mulanya kan hari Sabtu (9/3) itu sudah nggak ada sinar matahari, cuacanya sudah dingin, bediding. Terus jam satu siang (13.00 WIB) sudah hujan sampai jam 5 sore. Kemudian Minggu (10/3) pagi, ikan itu sudah pada loncat-loncat, sudah pada mau mati,” jelas Suhartono.

“Paginya lagi, hari Senin (11/3) itu ada lagi. Banyak lagi,” imbuh dia.

Kemudia puncak kematian paling banyak ikan nila merah berlangsung dua hari yaitu Minggu dan Senin. Hingga hari Selasa, kematian ikan nila masih terjadi dengan jumlah yang tidak banyak.

“Tapi alhamdulillah, kayaknya kondisi airnya sudah mulai kebeningan, nggak hitam lagi. Kemarin dua hari itu airnya kondisinya hitam warnanya. Jadi amoniaknya tinggi, oksigennya kurang, sinar matahari kurang, jadi ikan pada mabuk semua itu,” papar dia.