Pati, Mitrapost.com – Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kemajuan suatu bangsa dan negara. Pendidikan layak yang mudah dijangkau oleh masyarakat akan memudahkan proses pemerataan pembangunan daerah, karena didukung dengan tenaga-tenaga yang berkompeten.
Sebaliknya, pendidikan yang tidak layak akan menghambat pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Oleh sebab itu, pemerintah memiliki tugas besar untuk mengimplementasikan sistem pendidikan yang efektif agar bisa dinikmati oleh seluruh generasi muda di Indonesia.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati Siti Asiyah mengaku prihatin dengan anak-anak pinggiran yang masih sulit mengenyam pendidikan layak. Sehingga, ia mengimbau pemerintah untuk lebih perhatian terhadap masalah ini.
“Kita prihatin dengan keadaan saudara-saudara kita yang bersekolah di pinggiran. Apalagi di pedalaman yang terpencil. Hati ini terasa terenyuh melihat kenyataan tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, dengan adanya kurikulum merdeka yang diterapkan di sekolah-sekolah, pihaknya mendorong pemerintah untuk fokus pada pengadaan sarana dan prasarana berbasis teknologi. Pasalnya, banyak sekolah di daerah masih kesulitan mendapatkan akses internet yang memadahi.
“Perangkat yang harus disiapkan juga banyak. Apalagi untuk daerah yang terpencil di seluruh wilayah NKRI. Mereka kondisinya tidak sama dengan yang ada di kota, khususnya ibu kota. Yang mana semua layanan IPTEK tersedia,” imbuhnya.
Sementara itu, kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang dirancang dengan penekanan pada pemanfaatan tekonogi sebagai media pembelajaran peserta didik. Sayangnya, tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadahi.
Hal ini tentu dikhawatirkan akan menciptakan kesenjangan pendidikan di Indonesia, antara daerah satu dengan daerah lainnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com