Mitrapost.com – Surat Al-Fatihah menjadi surat dalam Al-Quran yang selalu dibaca saat salat. Al Fatihah juga dikenal sebagai surat pembuka, dan terdiri dari 7 ayat. Surat ini juga merupakan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah dan juga memiliki sejumlah keistimewaan.
Berikut kami rangkum beberapa keistimewaan surat Al-Fatihah, dikutip dari berbagai sumber.
Ummul Qur’an
Surat Al-Fatihah disebut sebagai ummul Qur’an atau induk dari Al-Quran, menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Surat memiliki pondasi rububiyah, berdasarkan kumpulan ayat sempurna dan mencakup segala persoalan dengan sempurna juga.
Penawar penyakit
Dari Abu Said a-Khudri ra, “Pada suatu hari kami seorang budak perempuan dan berkata, ‘Sesungguhnya kepala dusun ini sakit dan tidak ada seorang pun di antara kami yang bisa mengobatinya. Adakah di antara tuan-tuan yang dapat menyembuhkannya?’ kata seorang di antara kami berdiri dan mengikuti budak itu.
Kami tidak mengira jika ia bisa menjadi tabib. Si sakit itu kemudian dimantrainya dan sembuh. Kepadanya diberi hadiah 30 ekor kambing. Dan kami diberi suguhan susu.
Ketika kami kembali, kami bertanya, ‘Apakah engkau membolehkan mantra dan apakah engkau tukang mantra?’ Dia menjawab, ‘Tidak. Aku bukan tukang mantra, tetapi hanya membacakan ummul kitab (Al-Fatihah)’. Kami berkata, ‘Kejadian itu jangan dikabarkan kepada siapa pun, sebelum kita tanyakan kepada Rasulullah SAW.’
Sesudah itu kami sampai di Madinah, kami mendatangi Rasulullah SAW dan menceritakan kejadian itu. Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa tahu bahwa surah Al-Fatihah adalah mantra (obat) bagilah hadiah itu dan berikan kepadaku sebagian darinya,” (HR. Bukhari).
Munajat bagi umat muslim
Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang salat tanpa membaca Al-Fatihah, doanya belum sempurna.”
Pada hadits lainnya, tepatnya dari Ubadah bin Shamit bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Tidak (dianggap sah) salat seseorang yang tidak membaca Surah Al-Fatihah.”
Memiliki keagungan tinggi
Abu Sa’id bin al-Mu’alla pernah mengatakan, “Dulu aku pernah salat. Lalu, Rasulullah SAW memanggilku. Namun, aku tak memenuhi panggilan beliau. Aku katakana, ‘Ya Rasulullah, tadi aku salat’,”.
Rasulullah kemudian bersabda, “Bukankah Allah berfirman, ‘Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu’. Kemudian beliau bersabda, ‘Maukah engkau kuajarkan surat yang paling agung dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid?’, Beliau pun memegang tanganku. Tatkala kami hendak keluar, maka aku katakan, ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya tadi Anda bersabda, ‘Aku akan ajarkan kepadamu surah yang paling agung dalam Al-Qur’an’.”
Cahaya bagi umat Islam yang diturunkan kepada Rasulullah SAW
Terdapat petunjuk atau rambu-rambu bagi umat muslim dalam surat Al-Fatihah. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Nasa’i yang bersumber dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Pada suatu hari Nabi SAW duduk bersama Jibril, tiba-tiba Nabi mendengar suara bunyi dari atas, kemudian Jibril menoleh ke atas dan berkata, ‘Itu adalah pintu yang mudah terbuka sebelum ini’. Sebelumnya tidak pernah terbuka sama sekali.’
Lalu turunlah malaikat darinya. Jibril berkata, ‘Inilah salah satu malaikat turun dari langit. la sama sekali belum pernah turun ke bumi sebelumnya.’ Lalu sang malaikat mengucapkan salam, kemudian berkata, ‘Bergembiralah wahai Rasulullah dengan dua cahaya yang akan diberikan kepadamu. Keduanya belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelum engkau, yaitu Surah Al-Fatihah dan penutup Surah Al-Baqarah. Engkau tidak membaca satu huruf pun dari kedua surah tersebut (lalu engkau meminta kepada Allah) kecuali permintaanmu akan dikabulkan.” (*)
Redaksi Mitrapost.com