Disketapang Utamakan Penyerapan Gabah Kering Giling dari Petani Pati

Pati, Mitrapost.com – Kabupaten Pati merupakan salah satu daerah lumbung padi. Dalam mengisi gudang cadangan pangan, Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Pati mengutamakan penyerapan gabah dari petani lokal Pati.

Gudang cadangan pangan Kabupaten Pati saat ini berada di daerah Margorejo. Tri Hariyama selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapng) Kabupaten Pati melalui Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Alfianingsih Firmanwigati mengatakan bahwa di dalam gudang Margorejo berisi gabah kering giling hasil produk petani Pati.

“Kita juga ada cadangan pangan pemerintah di gudang Margorejo (kalau itu memang kebijakan dari pemerintah pusat), terus dibreakdown menjadi kebijakan kepala dinas untuk mengisi gudang cadangan pangan Pemerintah Kabupaten Pati yang berupa gabah kering giling. Kami memang memprioritaskan dari produk lokal Pati, artinya dari petani lokal-lokal Pati,” ujar Fifin panggilan akrabnya.

Fifin menegaskan bahwa gudang di Margorejo tidak boleh diisi produk gabah kering giling dari daerah tetangga. Dia memberi alasan bahwa Pati merupakan lumbung padi, sehingga petaninya harus diberdayakan.

Sejauh ini, jumlah gabah kering giling di Kabupaten Pati mencapai 63 ton atau setara dengan 41 ton beras. Sebanyak 63 ton gabah kering giling tersebut belum bisa mencukupi kebutuhan beras di Pati. Fifin menyebutkan, cadangan beras di Pati minimal 189 ton beras.

“Masih sangat jauh dari kebutuhan karena minimal cadangan pangan kita dengan jumlah penduduk yang sebanyak satu juta tiga ratus orang, minimal 189 ton minimal itu,” jelasnya.

Fifin menyampaikan pada tahun 2022, Disketang Pati mendapatkan bantuan betrayer (papan pengering) sebanyak 8 dari kementerian pertanian, yang mana bantuan tersebut digunakan untuk membantu petani di Kabupaten Pati.

Betrayer tersebut dikelola oleh petani yang berada di desa. Dengan bantuan betrayer, Fifin mengharapkan para petani mampu mengolah hasil padinya menjadi beras sendiri.

“Harapan kami setelah petani ini bisa mengolah hasil sawahnya atau kebun nya menjadi beras, kami juga tugasnya beralih membina mereka bukan lagi pengolahan pasca panen tetapi bagaimana kemasannya,” jelasnya.

Dalam hal itu, fifin sangat mengharapkan petani bisa mengolah gabahnya menjadi beras dan kemudian bisa dipasarkan sendiri. Bantuan betrayer tersebut salah satunya menyasar di Desa Sejomulyo Kecamatan Juwana. (Adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati