Mitrapost.com – Sebagai seorang muslim sudah seharusnya menjaga lisan dari hal-hal yang buruk.
Manusia diberi anugrah mulut dan lidah untuk berbicara kebaikan dan memuji kebesaran Allah SWT. Ada doa yang bisa dibaca untuk menjaga lisan dari ucapan yang buruk dan menyakiti orang lain.
Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam.” [Al-Bukhari no. 6018, 6136, 6475; Muslim no. 47; Abu Dawud no. 5154; At-Tirmidzi no. 2500. Lihat pula hadits senada dalam Shahih Al-Jami’ no. 6500, 6501]
Imam As-Syafi’i memberi nasihat agar tidak menggunakan lisan kita untuk menggunjing orang lain.
“Lisanmu jangan pernah kau pakai untuk menyebut kekurangan orang lain karena seluruh dirimu adalah aib, sedang tiap manusia punya lisan.”
Allah SWT sendiri telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Ahzab ayat 70,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ
Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha wa qūlū qaulan sadīdā(n).
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.
Doa menjaga lisan
اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى
Allaahumma innii a’uudzu bika min syarri sam’ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pendengaran, penglihatan, lisan, qalbu, dan maniku.” [Sunan Abu Dawud no. 1551; Sunan At-Tirmidzi no. 3492].
Selain doa tersebut, ada pula doa yang lebih pendek untuk menjaga kebajikan lisan.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صَمْتِي فِكْراً وَنُطْقِي ذِكْراً
Allâhumma-j’al shamtî fikran wa nuthqî dzikran.
Artinya: Wahai Allah, jadikanlah diamku berpikir, dan bicaraku berdzikir.
Redaksi Mitrapost.com