Kabupaten Pati Alami Kemarau Basah, Kekeringan Tak Separah Tahun Lalu

Pati, Mitrapost.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan jika kekeringan di Kabupaten Pati 2024 masuk ke dalam kategori ‘kemarau basah’.

Pejabat (PJ) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro menyampaikan bahwa data dari BMKG menunjukkan jika musim kemarau sudah dimulai sejak bulan Mei. Namun hujan terkadang masih turun karena Kabupaten Pati masuk ke dalam kategori ‘kemarau basah’.

“Sesuai data dari BMKG sebenarnya musim kemarau itu sudah dimulai sejak bulan Mei. Alhamdulillah untuk yang di Pati 2024 sesuai dengan prediksi dari BMKG ini kita masuk dalam kategori kemarau tetapi basah,” ujar Henggar.

Dengan kategori kemarau basah ini, menyebabkan wilayah Kabupaten Pati tidak mengalami kekeringan separah tahun sebelumnya. Meski begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati akan tetap berupaya mengantisipasi kekeringan di sebanyak 194 desa.

“Yang saat ini kita coba mengantisipasi ada di 194 desa. Tetapi, saya yakin insyaallah nanti paling kisaran 50-an desa,” jelasnya.

Pada tahun 2024 ini, lanjut Henggar, Pemkab Pati akan berupaya mengantisipasi kekeringan di 11 kecamatan.

“Kalau ini di 2024 kita coba antisipasi di 11 kecamatan, kalau di 2023 karin sebenarnya ada di 10 kecamatan. Tetapi mudah-mudahan tidak sampai terjadi di 11 kecamatan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya menyampaikan bahwa berdasarkan surat edaran dari BMKG puncak musim kemarau Jawa Tengah bertepatan pada bulan Juli dan Agustus.

“Berdasarkan Surat Edaran BMKG stasiun klimatologi tanggal 25 Juni 2024 menjelaskan musim kemarau Jawa Tengah secara umum mulai bulan Mei 2024, dan puncaknya pada bulan Juli dan Agustus,” papar Budi.

Dalam surat tersebut, Budi menyampaikan bahwa Kabupaten Pati tidak termasuk ke dalam wilayah yang mendapat peringatan siaga kekeringan.

“Kabupaten Pati tidak termasuk dalam peringatan siaga kekeringan,” bebernya.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh Mitrapost.com, pada tahun 2023 dalam periode 31 Juli sampai 25 November 2023, desa yang terdampak kekeringan ada sebanyak 94 desa di 10 kecamatan.

Sebanyak 10 kecamatan tersebut telah mendapatkan bantuan air bersih sebanyak 1.506 tangki, yang mana bantuan air tangki tersebut dari BPBD, Coporate Social Responsibility (CSR), serta kelompok masyarakat yang peduli. (iwp)