Mitrapost.com – Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, KH Muzakki Cholis, menilai pembentukan panitia khusus angket pengawasan haji (Pansus Angket Haji) dapat mewakili aspirasi masyarakat yang ingin menyelesaikan masalah pelaksanaan haji jika ditinjau dari sudut pandang DPR RI.
“Tidak ada kaitannya dengan pribadi, karena DPR bukan lembaga pribadi. PBNU juga bukan lembaga pribadi,” kata Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta, KH Muzakki Cholis, Senin (29/7/2024).
Pernyataan tersebut merespon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf yang menuding pembentukan pansus angket haji dilandasi masalah pribadi untuk menyerang PBNU serta mengaitkan dengan Menteri Agama yang sekaligus adiknya.
Menurut Cholil, DPR bersama Kemenag dan PBNU harus bisa bekerjasama, bukan justru saling sindir. Pasalnya, DPR membentuk Pansus Haji dengan atau tanpa adanya laporan masyarakat.
“NU sebagai organisasi seharusnya berterima kasih kepada DPR. Soal apa hasil dari kerja Pansus, ya nanti kita lihat. Selama DPR bisa menjaga objektivitasnya, saya kira tidak ada masalah,” ujar Kiai Cholis.
Selanjutnya, pembentukan pansus tersebut dilatarbelakangi oleh dugaan penyalahgunaan kuota haji tambahan oleh pemerintah.
“Masalah ini harus diselesaikan dengan cara yang benar. Karena Pansus melaksanakan undang-undang, maka harus tetap berada di koridor undang-undang. Jangan Pansus mau meluruskan tapi dengan cara yang tidak lurus. Warga NU melihat ini sebuah niat yang baik ingin menertibkan pelaksanaan haji,” tutur Kiai Cholis.
Disisi lain, anggota Komisi VII dari Fraksi PKB, Maman Imanulhaq juga telah membantah tudingan Yahya Cholil Staquf soal pembentukan Pansus Angket Haji.
“Urusan Angket Pansus Haji 2024 adalah urusan kerja DPR dan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama,” ungkap Maman.
Sebagai informasi, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menduga adanya persoalaan pribadi untuk menyerang NU dari Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji 2024.
Gus Yahya menilai keberadaan pansus haji memicu banyak persoalan dan tak ada alasan mendesak untuk membentuk panitia tersebut.
“Soal pansus ya pansus haji ya. Nah itu ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita, pansus haji kemudian nyerang NU jangan-jangan ini masalah pribadi ini jangan-jangan gitu loh,” kata Gus Yahya, Minggu (28/7/2024).
“Kami melihatnya nggak ada yang bisa dijadikan alasan yang cukup untuk pansus ini dan masyarakat saya juga bisa melihat lagi,” tambahnya.
Selanjutnya, dia juga menuding pansus haji berkaitan dengan sang adik yang menjabat sebagai Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas meskipun sasaran utamanya PBNU.
“Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya, misalnya gitu. Itu kan masalah. Jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar PBNU ketua umumnya kebetulan saya, menterinya adik saya lalu diincar karena masalah-masalah alasan pribadi begini,” kata Yahya. (*)
Redaksi Mitrapost.com