Mitrapost.com – Saat tiba-tiba terjaga di tengah malam karena mimpi buruk atau berpindah posisi tidur, Rasulullah SAW mengajarkan untuk berdoa dan berzikir. Selain itu, dianjurkan pula untuk mengambil air wudhu dan salat malam saat terbangun tersebut.
Dari Abdullah ibnu Abbas ra, “Suatu ketika di tengah malam, Rasulullah terbangun karena ingin membuang hajat. Kemudian setelah itu, beliau berwudhu dan tidur kembali,” (HR Bukhari).
Adapun zikir dilakukan untuk menjaga diri dari gangguan setan, serta meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Berikut ini beberapa zikir yang dilakukan oleh Rasulullah SAW saat tengah malam.
Zikir tengah malam Rasulullah SAW
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ.
Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikala lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya’in qadir. Alhamdulillah wa subhaanallaah, wa la ilaaha llallah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illa billaah
Artinya: “Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan hanya Allah yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian dan Dialah Dzat yang Maha Kuasa, segala puji bagi Allah, Maha suci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan upaya melainkan karena Allah.”
Selain itu, dari Ummi Salamah ra, Rasulullah SAW pernah membaca zikir berikut saat terbangun di tengah malam;
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا تَعَارٌ مِنَ البَلِ، قَالَ: رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ، وَاهْدِ السبيل الأقوم
Rabbiġ fir wār ḥam, wāh di lissabīl al-ʾaqūm
Artinya: “Ya Tuhan, ampuni dan kasihanilah kami serta tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, An Nasa’i, dan At Tirmidzi dari kakek Amr bin Syu’aib, Rasulullah SAW juga berzikir dengan bacaan berikut;
بِسْمِ اللَّهِ أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَرَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُون
Bismillahi ‘ā’ū ḏu bikalimātillahi al-ttāmmaẗi min ġaḍabihi waʿiqābihi wasyarri ʿibādihi wamin hamarāti assyayāṭīni waʾān yaaḍurūn
Artinya: “Dengan nama Allah, aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan, siksaan, dan kejahatan hamba-hamba-Nya, serta dari segala gangguan setan dan dari kedatangan mereka.” (*)
Redaksi Mitrapost.com






