Kapan Waktu yang Tepat Membaca Sholawat Nabi SAW?

Mitrapost.com – Sebagai umat muslim, dianjurkan untuk senantiasa bersholawat dan memberi salam kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat merupakan doa-doa kepada Allah SWT untuk senantiasa memberikan rahmatnya kepada Nabi Muhammad SAW.

Melalui Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 56, Allah SWT berfirman;

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawat salamlah kepadanya,” (QS Al-Ahzab 33: 56).

Dilansir dari NU Online, sholawat berarti rahmat dan doa. Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk membaca sholawat untuk mendoakan Nabi Muhammad SAW, maka Nabi SAW akan mendoakan orang-orang yang membaca sholawat kepadanya. Doa dari Nabi inilah yang dinamakan dengan syafaat dan tidak akan ditolak oleh Allah.

Bagi Anda yang ingin membaca sholawat, berikut waktu yang tepat untuk mengamalkannya.

Setelah azan

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu mendengar muadzin melantunkan adzan, sambutlah ucapannya. Sesudah selesai menyambut adzan, maka bersholawatlah untukku,” (HR Muslim).

Permulaan dan Akhir Doa

Rasulullah SAW bersabda, ” Doa itu berhenti antara langit dan bumi, tidak naik sedikitpun sehingga engkau bersholawat kepada Nabimu,” (HR Tirmidzi).

Saat masuk dan keluar masjid

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila masuk ke masjid, ucapkanlah salam kepadaku. Sesudah itu, hendaklah membaca ‘Allahummaftah li abwaba rahmati (Wahai Tuhanku, bukakanlah untukku segala pintu rahmatmu). Dan apabila hendak keluar, hendaklah membaca Allahumma ini as’aluka min fadhlika (Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-Mu limpahan rahmat-Mu,” (HR Abu Dawud).

Setelah Tasyahud Akhir

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang kamu bertasyahud dalam salat, hendaklah mengucapkan “Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim,” (HR Baihaqi).

Saat salat jenazah

Imam Syafi’i menjelaskan, “Sunnah Nabi SAW dalam melaksanakan salat jenazah ialah bertakbir pada permulaannya, sesudah itu membaca Al-Fatihah dengan tidak mengeraskan suara, kemudian sesudah takbir kedua membaca sholawat, sesudah bersholawat bertakbir lagi, takbir yang ketiga. Sesudah takbir yang ketiga ini membaca doa dengan penuh keikhlasan untuk jenazah. Dalam salat jenazah tidak dibacakan surah (ayat-ayat Al-Qur’an). Sesudah itu, bertakbir lalu memberi salam dengan suara yang tidak dikeraskan.” (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati