Pati, Mitrapost.com – Aksi unjuk rasa yang digelar elemen mahasiswa di depan Kantor Bupati Pati ricuh pada Jumat (25/10/2024) siang.
Massa aksi terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga. Aksi saling dorong ini terjadi hingga beberapa menit.
Para mahasiswa itu mencoba menerobos gerbang Kantor Bupati Pati. Mereka memaksa masuk ke dalam gedung.
Namun setelah bisa buka gerbang, mereka dihentikan oleh aparat kepolisian yang berjaga. Akibatnya, aksi saling dorong antara petugas dan massa aksi pun tak terelakan.
“Maju lagi kawan-kawan. Hidup mahasiswa,” kata salah satu orator demo.
Setelah disuruh mundur oleh aparat, massa pun akhirnya memilih untuk melanjutkan orasi di luar pagar.
Salah satu orator demo, Ronaldi Subastian mengatakan bahwa aksi demo ini untuk menyoroti rekrutmen perangkat desa yang dinilai ada dugaan jual beli jabatan.
“Dalam rekrutmen perangkat desa ini ada dugaan jual beli jabatan. Yang ingin jadi carik (sekretaris desa) harus bayar sekian, yang ingin jadi Kepala Urusan harus bayar sekian. Itu apa?” katanya saat orasi di depan Kantor Bupati Pati.
Dalam aksi ini, perwakilan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Sugiono menemui massa aksi. Ia menerima pernyataan sikap dari mahasiswa.
“Pada hari ini kami menerima audiensi dari teman-teman mahasiswa. Tuntutan tadi sudah dibacakan,” paparnya.
Tuntutan mahasiswa ini akan disampaikan oleh pimpinan dan dinas terkait agar bisa ditindaklanjuti. (*)

Wartawan Mitrapost.com