Pati, Mitrapost.com – Sejumlah mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Pati, Jumat (25/10/2024). Mereka menyuarakan sejumlah hal, salah satunyamenuntut transparansi rekrutmen perangkat desa.
Pantauan Mitrapost.com, massa aksi mahasiswa itu awalnya berkumpul di Omah Kuno. Setelah itu mereka berdemo di depan kantor Bupati Kendal.
Dalam aksinya, mereka membawa poster bertuliskan “Ada Apa Dengan Rekrutmen Perangkat Desa”. Selain poster, mahasiswa juga membawa atribut bendera organisasi mahasiswa.
“Kami menuntur agar proses rekrutmen perangkat desa dilaksanakan secara transparan, terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Semua informasi terkait seleksi harus diumumkan secara jelas, mulai dari kriteria penilaian, tahapan seleksi hingga hasil akhir,” kata salah satu massa aksi, Ronaldi Subastian.
“Dalam rekrutmen perangkat desa ini ada dugaan jual beli jabatan. Yang ingin jadi carek (sekretaris desa) harus bayar sekian, yang ingin jadi Kepala Urusan harus bayar sekian. Itu apa?” sambungnya.
Selain menuntut transparansi, elemen mahasiswa ini juga mempertanyakan metode tes yang digunakan untuk rekrutmen perangkat desa.
Padahal periode lalu, proses rekrutmen menggunakan metode Computer Asisten Test (CAT). Namun, saat ini justru menggunakan metode Lembar Jawab Komputer (LJK).
“Metode test yang modern kembali menuju konvensional menandakan bentuk kemunduran yang patut kita curigai bersama. Karena ada beberapa kemungkinan, salah satunya ada kepentingan jual beli jabatan,” jelas dia.
Elemen mahasiswa ini juga mengambil sikap menolak nepotisme dan kolusi, menuntut investigasi independen, mendukung seleksi berdasarkan meritokrasi, mendesak penegak hukum serta mengimbau masyarakat untuk berperan aktif. (*)

Wartawan Mitrapost.com