Mitrapost.com – Keluarga dari Raden Barus (61) yaitu korban yang tewas dalam penyerangan prajurit TNI di Desa Selamat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) mengungkapkan harapannya atas kasus yang menimpa anaknya.
Keluarga Raden, Salamta Tarigan mengaku hanya berharap kasus yang menimpa keluarganya itu dituntaskan dengan baik oleh pihak TNI AD sesuai dengan perkataan Pangdam I Bukit Barisan.
“Harapan kami ke depannya kepada petinggi TNI adalah menyelesaikan masalah ini. Harus dituntaskan, itu saja,” ujarnya dilansir dari Kompas.
Pihaknya juga tidak meminta nyawa diganti dengan nyawa. Namun pihaknya meminta para pelaku diberikan hukuman yang setimpal dengan apa yang telah mereka perbuat.
“Kita tidak minta nyawa diganti nyawa. Tapi kami meminta hukuman yang sesuai untuk mereka. Karena kita masih manusia yang menghargai iman,” ucapnya.
Pihak keluarga korban sendiri diketahui tidak membuat laporan resmi. Namun jenazah korban telah dilakukan autopsi. Sehingga pihak keluarga menyerahkan proses hukum kepada pihak yang berwajib.
“Dan kami hanya menunggu dan yakin akan ditindaklanjuti, buat mereka-mereka yang membuat kami susah,” ujarnya.
Sebagai informasi, sebelumnya terjadi penyerangan oleh prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan di Desa Selamat pada Jumat (9/11/2024) malam. Dalam peristiwa tersebut, belasan warga mengalami luka-luka dan satu orang tewas karena dianiaya.
Panglima Kodam I Bukit Barisan, Letjen Mochammad Hasan telah menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa yang terjadi.
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” ujarnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com