Pati, Mitrapost.com – Para petani di Kecamatan Kayen sambat kepada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi.
Para petani tersebut mengeluhkan berbagai permasalahan, mulai dari harga gabah yang tak stabil hingga minimnya bantuan alat pertanian yang diberikan kepada kelompok tani Bumi Mina Tani.
Diketahui, Andika-Hendi datang ke komplek Makam Syekh Jangkung, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, pada Kamis (14/11/2024) pukul 11.44 WIB. Andika-Hendi juga didampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin, DPR RI Haryanto dan juga Calon Bupati Pati, Wahyu Indriyanto.
Salah seorang Petani, Sujadi dari Kelompok Tani Desa Wotan Kecamatan Sukolilo turut menyampaikan keluhan bahwa harga gabah di Kabupaten Pati tidak stabil.
“Namun, di Desa Wotan skala prioritas 90 persen menanamnya ketan. Jadi ketan, tidak padi mungkin terafiliasi dari petani dari Kecamatan Undaan Kudus,” kata Sujadi di komplek makam Syekh Jangkung, Kayen.
Selama lima tahun terakhir, pihaknya menyampaikan tidak pernah menanam komoditas padi. Pasalnya, hasil penjualan padi tidak sebanding dengan tenaga yang dikerahkan. Sejauh ini, pihaknya hanya menanam ketan, lantaran harganya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan padi.
“Saya sendiri pun sudah 5 tahun tidak menanam padi, Pak. Saya akui, karena apa? Karena pertimbangan satu di harga, kedua produktivitas dari lahan,” ungkapnya.
Sujadi berharap, jika Andika-Hendi terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, keduanya dapat mengurangi beban petani. Selain itu, bisa menormalisasi sungai yang ada di sepanjang Desa Wegil sampai Talun.
“Untuk mengurangi beban atau bencana di desa kami, khususnya dari hulu sampai hilir (sungai hulu sampai hilir), yaitu dari desa Wegil, Baleadi, Wotan, Baturejo, Kasian, Talun dan seterusnya, Pak, ini mohon ada normalisasi, Pak,” jelasnya.
Sementara itu, Sartono yang merupakan anggota Kelompok Tani Desa Sidomukti Kecamatan Gabus menyampaikan hal terkait alat-alat pertanian.
“Saya sampaikan hampir sama, Pak. Langsung saja, alat-alat pertanian itu yang selama ini di Kelompok (Tani) Sidomukti belum ada, hal itu perlu bapak pikirkan,” pungkasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com