Mitrapost.com – Wanita merupakan makhluk Allah SWT yang istimewa, namun bisa menjadi sasaran fitnah dan dosa jika tidak memelihara keimanannya. Ada beberapa dosa yang sering kali tidak disadari oleh para wanita, karena dianggap sepele atau remeh.
Memang ada banyak aturan yang ditujukan khusus untuk kaum perempuan, mulai dari cara berpakaian hingga sikap menurut Islam. Lantas, apa saja perbuatan kaum perempuan yang perlu dihindari karena bisa mendatangkan dosa? Simak penjelasan berikut!
Mengubah ciptaan Allah SWT
Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat orang-orang membuat tato dan yang minta dibuatkan tato, orang yang mencabut bulu mata dan yang minta dicabut bulu matanya, orang yang merenggangkan giginya untuk kecantikan yang mengubah ciptaan Allah”, kemudian sampai hal itu kepada wanita dari Bani Asad dia dipanggil dengan nama Umu Ya’qub. Dia datang dan menanyakan, “Telah sampai kepadaku bahwa engkau melaknat ini dan itu. Maka dijawab,” Bagaimana yang tidak melaknat apa yang Rasuullah sallallahu’alaihi wa sallam laknat,” (HR. Bukhori dan Muslim).
Berhias berlebihan
Tabarruj diartikan sebagai sikap atau gaya berbusana wanita yang berlebihan untuk menarik perhatian orang lain.
Firman Allah Surah Al-Ahzab ayat 33,
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ
Artinya: “Tetaplah (tinggal) di rumah-rumahmu dan janganlah berhias (dan bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu. Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, serta taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa darimu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”
Berpacaran
Pacaran merupakan tingkah laku mendekati perzinahan, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahrom wanita tersebut, karena syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.” (HR. Ahmad dari hadis Jabir).
Berpakaian minim di luar
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nur ayat 31,
وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا …
Artinya: “Janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat.”
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya wanita itu aurat. Oleh karena itu, jika keluar rumah, dia disambut oleh syaitanm,” (HR Al Bazzar & At-Tirmidzi).
Membicarakan aib orang lain
Membicarakan aib orang lain bisa disebut sebagai ghibah. Sedangkan, menyebarkan kebohongan disebut fitnah. Keduanya sangat dibenci oleh Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 12 yang berbunyi,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”
Dari abu Hurairah berkata, “Rasulullah pernah mendapat pertanyaan, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan ghibah?” Rasulullah menjawab: “Engkau menyebut tentang saudaramu yang tidak ia sukai.” Rasulullah ditanya lagi, “Bagaimana pendapatmu jika apa yang ada pada saudaraku sesuai dengan yang aku katakan?” Rasulullah menjawab: “Jika apa yang engkau katakan itu memang benar benar ada maka engkau telah berbuat ghibah, namun jika tidak maka engkau telah berbuat fitnah.” (HR. Abu Daud 4231). (*)
Redaksi Mitrapost.com






