Mitrapost.com – Islam tak hanya mengatur perihal ibadah seorang hamba kepada Allah SWT saja, namun juga memberikan pedoman dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari. Pedoman dalam perilaku tersebut sering kali disebut sebagai adab.
Dilansir dari NU Online, Menurut Syekh Sayyid Amin, adab adalah bertingkah laku dengan perangai terpuji, yang diridhai oleh Allah, Rasulullah, dan semua orang-orang yang berakal. Salah satu adab yang diatur dalam Islam adalah adab makan dan minum.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mu’minun ayat 51,
يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ۗ
Artinya: Allah berfirman, “Wahai para rasul, makanlah dari (makanan) yang baik-baik dan beramal shalehlah. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Berikut beberapa adab makan dan minum sesuai sunah Rasulullah SAW yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
Rasulullah SAW bersabda, “Wudhu (mencuci tangan) sebelum makan dapat menghilangkan kefakiran, dan wudhu setelah makan dapat menghapus dosa-dosa kecil,” (HR. Abu Daud, As-Sunan: 3761; At-Tirmidzi, As-Sunan: 1846).
Membaca basmalah dan hamdalah
Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah “Bismillah”), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu,” (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022).
Makan dengan tangan kanan
Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan minum dengan tangan kanannya. Sesungguhnya, setan makan dan minum dengan tangan kirinya,” (HR Muslim).
Makan dengan tangan
Imam Muslim berkata, “Menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, mengabarkan kepada kami Abu Mu’awiyah dari His-yam bin Urwah dari Abdurrahman bin Sa’ad dari Ka’ab bin Malik dari bapaknya yang berkata, ‘Rasulullah SAW itu makan menggunakan tiga jari (ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah), dan menjilati jari-jari tersebut sebelum membasuhnya.”
Mengambil makanan terdekat
Dari Abdullah bin Busr RA, “Nabi memiliki tempat makan besar yang disebut al-gharra’. Suatu hari, beliau mengundang sahabat makan bersama. Ketika mereka mengelilingi tempat makan, beliau bersabda, “Makanlah kalian dari sekelilingnya dan biarkanlah atasnya, maka makanan ini akan diberkahi,” (HR Abu Dawud).
Makan sambil duduk
Rasulullah SAW bersabda, “Aku tidak makan dengan bersandar, dan sesungguhnya aku adalah seorang hamba yang makan dan minum seperti layaknya seorang hamba.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam bab makanan: 5398, Abu Dawud dalam bab makanan: 3277, Ibnu Majah dalam bab makanan: 3253, Ad-Darimi dalam bab makanan: 1982).
Rasulullah SAW bersabda, “Kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji.” (HR. Muslim)
Tidak menyisakan makanan
Dari Anas ra., Rasulullah SAW bersabda, “Jika suapan salah seseorang di antara kalian jatuh, maka ambillah (jangan dibiarkan) dan buanglah yang kotor, setelah itu makanlah kembali. Jangan biarkan makanan untuk setan. Jangan membersihkan tangan dengan alat pembersih sebelum menjilat jari-jari tangan, karena tiada yang mengetahui makanan mana yang terdapat keberkahannya,” (HR Muslim).
Minum tiga tegukan
Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian minum seperti minumnya hewan. Tetapi minumlah kalian dengan dua atau tiga kali tegukan, dan jika kalian minum, sebutlah nama Allah (membaca basmalah), kemudian pujilah Dia (membaca hamdalah) ketika kalian mengangkatnya (setelah selesai minum),” (HR. At-Tirmidzi)
Tidak bernapas saat minum
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya, bahwasanya Nabi saw. melarang (kita) bernapas di dalam bejana atau meniup di dalamnya,” (H.R. Muslim). (*)
Redaksi Mitrapost.com