Pati, Mitrapost.com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati mengimbau para pemilik Pondok Pesantren (Ponpes) agar mewaspadai modus penipuan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan mitra Badan Gizi Nasional (BGN).
Selain itu, pemilik Ponpes di Kabupaten Pati juga diminta untuk waspada jika ada yang menawarkan proyek pendirian dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan syarat menyetorkan biaya tertentu.
“Jangan-jangan itu fiktif, oknum. Maka kami sudah mewanti-wanti untuk Pak Yai, Bu Nyai pengasuh pondok pesantren. Jika ada pungutan atau apapun, mungkin ngaku-ngaku dari BGN, silakan lapor ke kami dan kami pasti akan langsung konfirmasi ke Kanwil Jateng,” ucap Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Darmanto.
Meskipun demikian, Kantor Kemenag Kabupaten Pati memberikan dukungan apabila ada ponpes yang berminat menjadi mitra resmi BGN untuk mendirikan dapur umum program MBG.
Mengingat, beberapa waktu lalu Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) mendapatkan tawaran dari BGN untuk bermitra.
“Nah, di Inkopontren kemarin sudah diberi penawaran. Monggo mau jadi dapur umum. Tapi ada syaratnya,” ucapnya, belum lama ini.
Ia menjelaskan, syarat untuk menjadi mitra BGN dalam pendirian dapur umum, setidaknya Ponpes harus memiliki lahan seluas 400 meter persegi. Lahan itu, diperuntukkan untuk melayani 3.000 santri yang berada di radius lima kilometer (km) dari dapur umum tersebut.
“Syaratnya ya harus punya lahan yang bisa untuk melayani 3.000 santri dengan jarak radius lima kilometer dan pengirimannya,” terangnya.
Jika ada pihak ponpes yang ikut jadi mitra BGN, terdapat beberapa keuntungan yang didapatkan. Menurutnya, program ini mempunyai value.
“Kalau pesantren besar punya lahan nganggur ya kita dorong. Karena ini juga pasti ada value-nya, pasti ada keuntungan yang bisa kembali ke pondok itu. Wirausaha kemandirian pesantren,” paparnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com