Pati, Mitrapost.com – Ketua Forum Guru Honorer Pati, Anggita Egi Ayu Habsari mengungkapkan bahwa sempat ada oknum yang mengaku bisa memasukkan guru honorer ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dengan imbalan.
“Saya pernah mencari tahu informasi orang dalam lah, terus dimintai Rp3 jutaan, saya nego, misalnya saya bayar Rp1 juta bagaimana, itu tidak bisa dinego,” ucapnya usai audiensi dengan DPRD Kabupaten Pati, Kamis (6/2/2025).
“Tapi juga ada yang sudah masuk, tapi sampai sekarang belum masuk ke Dapodik,” imbuhnya.
Maka dari itu, Anggita meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati untuk memberikan solusi kepada guru honorer ini.
“Semoga Dapodik juga dibuka lagi dan teman-teman yang mengajar lebih dari dua tahun bisa masuk pada Dapodik,” harapnya.
Menanggapi itu, Plt Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo, mengatakan akan mengecek informasi tersebut. Dia akan mengklarifikasi kembali terkait dengan data siluman pada Dapodik ini.
“Data yang kami terima hanya angka-angka tidak ada by name dan by address kapan masuknya, kalau diizinkan, informasi dari lapangan akan kami cek akan kami klarifikasi,” jelasnya.
“Yang input siapa, yang input memerintahkan siapa, itu bisa dicek,” tegasnya.
Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati, Bandang Teguh Waluyo menyatakan, persoalan Dapodik akan diselesaikan dengan dinas terkait secara langsung. Pasalnya, Dapodik yang sudah ditutup tahun 2022 lalu, ternyata masih ada yang bisa masuk.
“Nah ini akan lakukan lebih dalam dengan Disdik, siapa oknum, siapa yang main, siapa orangnya, karena Dapodik sudah ditutup sejak 2022. Kami akan menelusuri langsung kami akan cek langsung siapa yang bermain di dunia ini, karena ini sudah tidak benar,” paparnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com