Pati, Mitrapost.com – Warga Juwana menggelar tradisi larung sesaji dalam rangka sedekah laut, Minggu, (13/4/2025). Sedekah laut menjadi tradisi turun temurun sebagai ungkapan syukur para nelayan atas rezeki yang didapatkan.
Adapun sedekah laut larung sesaji dipusatkan di TPI Unit 2 Juwana Desa Bajomulyo. Terdapat dua miniatur kapal pencari ikan yang dilarung di laut lepas. Setiap miniatur kapal ini berisi sesaji seperti kepala kambing dan hasil bumi.
Prosesi larung sesaji sedekah laut dimulai sejak pukul 09.30. Selain di Desa Bajomulyo, sedekah laut juga dilakukan warga Desa Bendar.
Bupati Pati Sudewo menyatakan, bahwa kegiatan ini sudah menjadi tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh warga Juwana.
“Ini sudah menjadi tradisi setiap tahun. Tapi kali ini sengaja saya datang dan juga ikut ke laut menyaksikan pelarungan itu,” ucapnya kepada awak media usai acara larung sesaji.
“Saya juga mengiringi doa, supaya proses ini betul-betul didengar oleh Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan ridho, berkah, barokah kepada semua nelayan, kepada semua pelaku perikanan agar ditahun 2025 ini semua kegiatan perikanan berjalan lancar, rezeki banyak, ikan dapat banyak dan harganya bagus,” lanjutnya.
Sudewo akan mendukung di sektor perikanan. Pasalnya, sektor ini menjadi salah satu andalan dari Kabupaten Pati.
“Jadi, nanti saya akan koordinasikan dengan Menteri PU terkait pelebaran sungai Juwana. Kemudian penataan TPI, agar sarana prasarana memedai dan fasilitas pendukungnya bagus serta tidak kumuh,” jelasnya.
Dengan begitu, kontribusi untuk daerah bisa maksimal sehingga pembangunan Kabupaten Pati akan lebih baik lagi.
Sementara itu, Kepada Desa Bajomulyo, Sugito mengatakan acara sedekah laut sudah sejak lama digelar sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki yang sudah mereka peroleh.
“Ini kan budaya warisan nenek moyang kita yang masih kita nguri-uri (jaga), kita lestarikan hingga sekarang. Kita modifikasi seperti sekarang. Ini merupakan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucapnya.
Sugito mengungkapkan bahwa kegiatan sedekah laut ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 500 juta. Mengingat, hiburan dangdut dari Surabaya sendiri habis Rp 217 juta.
“Dangdut saja Rp 217 juta. Dangdut dari Surabaya yakni Agung Musik,” paparnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com