Mitrapost.com – Sejumlah santri ungkap dugaan tindakan pelecehan seksual yang terjadi di pondok pesantren (ponpes) di Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tindakan pencabulan dan pemerkosaan tersebut diduga dilakukan oleh ketua yayasan sekaligus pimpinan ponpes berinisial AF.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kasat (Satreskrim) Polresta Mataram AKP Regi Halili membenarkan adanya laporan terkait kasus dugaan pelecehan seksual tersebut. Pihaknya mengaku baru menerima laporan dari enam orang, sementara menurut dugaan ada 10-15 korban.
“Kami baru menerima laporan sekitar enam orang dan ini kami terus kembangkan,” katanya, Senin (21/4/2025), dikutip Detik.
“Menurut keterangan korban, dugaan lebih dari 10-15 orang yang menjadi korban. Tetapi kami akan tetap memastikan berapa korban yang sebenarnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Koalisi Stop Kekerasan Seksual (KSKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Joko Jumaji menyebut bahwa rentang waktu dugaan pelecehan seksual terjadi sejak tahun 2016 hingga 2023.
Kejadian pelecehan seksual dilakukan terduga pelaku di kamar asrama pada waktu dini hari. AF disebut menggunakan modus relasi kuasa dengan memanipulasi korban, menjanjikan ‘keberkahan’ pada rahim agar korban melahirkan anak-anak yang akan menjadi wali.
“Yang diduga mengalami persetubuhan sekitar 10 orang, sisanya mengalami pencabulan. Semuanya masih anak-anak saat kejadian,” terang Joko, Senin (21/4/2025), dikutip Antara.
“Jadi, terduga pelaku ini menggunakan relasi kuasa dan kedekatan spiritual untuk memanipulasi korban secara psikologis,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, AF dilaporkan oleh alumni santriwatinya karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan orang santriwati. Korban mulai buka suara karena termotivasi oleh kisah serial Bidaah asal Malaysia yang viral di TikTok.
“Korban ini adalah alumni santriwati pondok yang terinspirasi dari film Bidaah Malaysia. Kemudian, kok di film itu hampir sama dengan pengalamannya di pondok yang dilakukan oleh terduga pelaku ini,” ujar Joko, dikutip CNN Indonesia. (*)
Redaksi Mitrapost.com