Mitrapost.com – Lisan merupakan salah satu kenikmatan yang diberikan Allah SWT. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita sebagai umat muslim senantiasa menjaga lisan kapan pun dan di manapun berada.
Kita juga harus menggunakan lisan untuk hal-hal yang mendatangkan kebaikan, misalnya untuk untuk mengabarkan kebaikan dan kebenaran. Serta menjauhi keburukan, seperti berkata-kata kasar, ghibah, menyebar fitnah, hingga mengadu domba.
Tak hanya menjaga lisan di dunia nyata, kita juga perlu memperhatikan lisan yang keluar melalui ketikan di media sosial. Gunakan media sosial sebagai media untuk berdakwah, memberikan motivasi, serta berkomentar untuk kebaikan bersama.
Pentingnya menjaga lisan juga terdapat dalam kitab Risâlah al-Mustarsyidîn oleh Imam al-Muhâsibi.
وَفَرْضُ اللِّسَانِ الصِّدْقُ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ وَكَفِّ الْأَذَى فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ وَتَرْكُ التَّزَيُّدِ بِالْخَيْرِ وَالشَّرِّ
Artinya: “Dan kewajiban lisan yaitu jujur dalam keadaan senang maupun marah, menahan dari menyakiti dalam keadaan sendirian maupun ramai, dan meninggalkan berlebihan dalam perkataan baik maupun buruk,” (al-Hârits al-Muhasiby, Risâlah al-Mustarsyidîn, Dar el-Salam, halaman 116).
Selain lewat perkataan, menjaga lisan juga bisa dilakukan dengan memperbanyak doa. Selain itu, terdapat doa yang bisa diamalkan agar Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan kekuatan bagi kita untuk menjaga lisan, berikut doanya.
Doa menjaga lisan
Dilansir dari NU Online, dalam kitab Risâlah al-Mustarsyidîn oleh Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah, terdapat doa yang dianjurkan dibaca agar Allah SWT menjaga lisan kita,
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صَمْتِي فِكْراً وَنُطْقِي ذِكْراً
Allâhumma-j‘al shamtî fikran wa nuthqî dzikran
Artinya: “Wahai Allah, jadikanlah diamku berpikir, dan bicaraku berdzikir.”
Demikian doa yang bisa diamalkan agar lisan kita terjaga dari keburukan, sehingga mengantarkan kita tetap di jalan Allah SWT. (*)

Redaksi Mitrapost.com