Mitrapost.com – Ramai perbincangan tentang usulan anggota DPR RI tentang pembukaan kasino untuk meningkatkan pendapatan negara. Usulan ini kemudian menuai kritik tegas di masyarakat lantaran dianggap akan melegalkan perjudian.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IX DPR RI Galih Kartasasmita membantah anggapan tersebut. Ia justru mendorong pemerintah untuk berpikir kreatif atau ‘out of the box’ dalam mencari pemasukan negara bukan pajak (PNBP) selain dari sektor sumber daya alam non migas.
“Nah, kekhawatirannya adalah pada saat komoditas tersebut harganya lagi naik, Alhamdulillah PNBP kita naik. Tapi kalau misalnya komoditasnya anjlok, nah, ya lalu gimana. Nah, konteksnya kan itu,” kata Galih, Rabu (14/5/2025), dilansir dari CNN Indonesia.
Saat itu, ia mengambil contoh Uni Emirat Arab yang menaikkan PNBP di sektor selain SDA nonmigas, yakni dengan membuka kasino. Meski demikian, ia tidak bermaksud untuk melegalkan perjudian atau usaha kasino di Indonesia.
“Hal-hal kreatif atau outside the box yang pemerintah kita bisa lakukan? Itu bahasa saya kalau lihat videonya. Jadi, jangan dipelintir. Itu bahasa saya kalau lihat videonya,” katanya lagi.
Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Kholid juga menolak tegas wacana legalisasi tempat judi atau kasino di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut bisa berpotensi besar merusak sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
“Jika kita ikuti estimasi kerugian sosial seperti yang terjadi di banyak negara lain, maka biaya yang harus ditanggung masyarakat bisa mencapai Rp105 hingga Rp150 triliun per tahun. Ini jelas bukan pilihan rasional,” kata Kholid dalam keterangan tertulis.
Pembahasan tentang kasino ini muncul saat para anggota dewan di Komisi XI DPR mengusulkan sejumlah objek baru PNBP saat rapat kerja dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan di Komisi XI DPR pada Kamis (8/5/2025) lalu.
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar Galih Kartasasmita kemudian menyampaikan tentang ide UEA untuk mulai menjalankan usaha kasino, mengingat UEA dan Indonesia sama-sama bergantung dengan sektor SDA untuk PNBP.
“Mohon maaf nih, saya bukannya mau apa-apa, tapi UEA kemarin udah mau jalanin kasino, coba negara Arab jalainin kasino, maksudnya mereka kan out of the box gitu kementerian dan lembaganya,” katanya, dikutip CNBC Indonesia.
“Karena saya ingin lihat. Kita ini SDA terus gitu pemasukannya baik dari pajaknya maupun nonpajaknya. Pasti dari situ dua hal itu,” lanjutnya. (*)

Redaksi Mitrapost.com