Mitrapost.com – Banyak orang menganggap bahwa minum dengan sedotan bisa memperparah kondisi kerutan kulit wajah, terutama di sekitar mulut. Hal ini diduga karena kebiasaan mengerucutkan mulut saat minum dari sedotan.
Perlu diketahui, kerutan merupakan bagian dari proses penuaan alami dan akan terjadi pada semua orang. Kerutan juga bisa muncul karena beberapa faktor, seperti paparan berlebihan terhadap sinar UV yang berdampak buruk bagi kesehatan kulit.
Lantas, apakah benar minum dengan sedotan bisa memunculkan kerutan? Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini!
Benarkah minum dengan sedotan bisa sebabkan kerutan?
Menurut seorang dokter kulit bersertifikat Dhaval Bhanusali, MD, kerutan muncul lebih awal bisa terjadi karena kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang lama, termasuk minum dari sedotan.
Ia menjelaskan, kerutan biasanya butuh waktu bertahun-tahun untuk terbentuk, tetapi tergantung pada seberapa sering Anda melakukannya. Kerutan mungkin akan terlihat lebih awal di sekitar mulut pada orang yang sering menggunakan sedotan daripada yang tidak menggunakannya.
“Saat Anda menggunakan sedotan, Anda mengerucutkan bibir berulang kali, yang menyebabkan munculnya kerutan lebih awal,” katanya, dikutip dari Allure.
Dokter kulit bersertifikat Lily Talakoub, MD juga membenarkan dan mencatat bahwa apa pun yang membuat Anda mengerucutkan bibir secara teratur, termasuk sedotan, pada akhirnya akan menyebabkan kerutan seiring waktu.
Ia memperhatikan beberapa pasiennya yang menggunakan sedotan setiap hari selama rentang waktu lima hingga 15 tahun membentuk garis halus pada otot-otot wajah. Para ahli lainnya setuju bahwa penggunaan sedotan yang lebih sedikit dapat secara efektif mencegah munculnya garis-garis halus tersebut, meski itu bukan satu-satunya penyebab kerutan.
Seperti yang dijelaskan oleh ahli bedah plastik bersertifikat David Shafer, MD, merokok, paparan sinar matahari yang intens dan berulang, dan kurangnya hidrasi semuanya dapat mempercepat munculnya kerutan di wajah seseorang.
“Genetika dapat berperan, anak perempuan terlihat seperti ibu, ibu terlihat seperti nenek, begitu pula anatomi. Jika tidak ada dukungan kerangka, gigi, dan jaringan lunak yang mendasari wajah bagian bawah, kulit cenderung lebih mudah keriput,” katanya. (*)

Redaksi Mitrapost.com